SIDRAP, UNHAS.TV - Enam mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 resmi memulai masa pengabdian mereka di Kelurahan Rijang Pittu, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Kegiatan diawali dengan pemaparan program kerja yang digelar di aula Kantor Kelurahan, Senin (14/7/2025), yang dihadiri oleh jajaran pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan warga.
Dalam forum tersebut, mahasiswa menyampaikan serangkaian program inovatif berbasis data lapangan yang dirancang secara kontekstual setelah melakukan observasi awal selama dua minggu.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pemetaan potensi warga untuk memastikan program yang dirancang memiliki dampak nyata dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Adapun keenam mahasiswa tersebut berasal dari lintas disiplin ilmu. Mereka adalah Anto Hendrikus (Ilmu Ekonomi), Rizka Rahmadani (Teknik Industri), Sabrina Hasna Yunizar (Agribisnis), Syahraeni Nur Adibah (Ilmu Politik), Joy Abrian Rantepasang (Sistem Informasi), dan Ade Tri Septiana (Teknik Industri).
Program unggulan yang mereka tawarkan meliputi, UMKM Go Digital – Satu QR untuk Semua yang diusulkan Anto Hendrikus. Program ini bertujuan mendigitalisasi produk lokal melalui sistem promosi berbasis kode QR.
Pelatihan Pembuatan Akun E-Commerce, oleh Rizka Rahmadani, untuk mendorong pelaku UMKM menjangkau pasar digital dan mengelola akun jualan secara mandiri.
TOGA Pekarangan, oleh Sabrina Hasna Yunizar, yaitu pemanfaatan lahan sempit rumah tangga untuk budidaya tanaman obat keluarga demi mendukung ketahanan kesehatan lingkungan.
Politik Populer untuk Remaja (POLIPOP), oleh Syahraeni Nur Adibah, untuk meningkatkan literasi politik generasi muda dengan pendekatan yang ringan dan aplikatif.
Pembuatan Website Kelurahan Rijang Pittu, oleh Joy Abrian Rantepasang, sebagai platform digital pelayanan publik dan informasi kelurahan.
Penerapan Teknologi Photo Cell pada Lampu Jalan, oleh Ade Tri Septiana, untuk menghemat energi dengan sistem otomatisasi pencahayaan jalan.
Wujud Nyata Kontribusi ke Masyarakat
Koordinator Posko, Anto Hendrikus, dalam sambutannya menekankan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat.
Ia berharap agar program-program yang mereka bawa dapat berkelanjutan dan menjadi milik warga, bukan semata inisiatif sementara dari mahasiswa.
“Kami datang membawa ilmu dari kampus, tapi juga ingin belajar dari warga. Kami tidak ingin hanya melaksanakan kegiatan yang selesai dalam satu bulan, melainkan meninggalkan sesuatu yang bisa terus dilanjutkan,” ujar Anto kepada Unhas.TV.
Kegiatan pemaparan ini mendapat sambutan antusias dari berbagai elemen masyarakat. Hadir dalam acara tersebut Kepala Lingkungan I dan II, kader posyandu, tokoh pemuda, imam kelurahan, serta para pelaku UMKM.
Suasana forum berlangsung interaktif dengan warga yang aktif memberikan masukan, mengajukan pertanyaan, dan menunjukkan minat untuk terlibat langsung dalam implementasi program, khususnya pelatihan digital dan pemanfaatan pekarangan rumah.
Lurah Rijang Pittu, Hairuddin SAB memberikan apresiasi tinggi atas semangat dan kesiapan para mahasiswa. Ia menyebut kehadiran mahasiswa sebagai angin segar yang membawa energi positif bagi masyarakat.
“Apa yang kalian bawa hari ini bukan hal kecil. Ini bisa menjadi pemicu perubahan, selama dijalankan dengan komitmen dan komunikasi yang baik. Masyarakat kami siap mendukung, asal kita saling terbuka,” kata Hairuddin dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Hairuddin menekankan pentingnya keterlibatan aktif mahasiswa selama satu bulan ke depan. Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya diukur dari hasil akhir, melainkan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara mahasiswa dan masyarakat.
Salah satu program yang mendapat perhatian khusus dalam forum tersebut adalah TOGA Pekarangan yang diusung oleh Sabrina Hasna Yunizar.
Program ini mengajak ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman obat seperti jahe, kunyit, dan serai. Konsep ini dinilai cocok dengan kondisi lahan terbatas dan kebutuhan masyarakat terhadap solusi kesehatan alami.
Salah satu kader posyandu yang hadir mengungkapkan ketertarikannya terhadap program TOGA. “Tanaman TOGA sangat bermanfaat. Kami sering dengar soal ini, tapi belum tahu cara praktiknya. Kalau nanti ada pelatihan langsung, kami sangat siap ikut,” ujarnya.
Melihat respon positif dari warga, mahasiswa semakin terdorong untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal dan adaptif. Selama satu bulan ke depan, mereka akan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan hingga evaluasi program.
Koordinasi dengan pemerintah kelurahan dan tokoh masyarakat terus dijaga untuk menjamin keberlangsungan dan keberlanjutan kegiatan. Mahasiswa juga membuka ruang aspirasi dan masukan warga guna menyesuaikan implementasi program dengan dinamika yang ada di lapangan.
Melalui pengabdian ini, mahasiswa KKN Unhas berharap dapat menjembatani dunia akademik dengan realitas sosial masyarakat. Mereka ingin menunjukkan bahwa ilmu yang dibawa dari kampus dapat diterjemahkan dalam aksi nyata yang membangun dan memberi dampak berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun kepercayaan dan kolaborasi antara mahasiswa dan warga Rijang Pittu, serta mencerminkan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, sebagai fondasi perubahan sosial yang inklusif dan partisipatif. (*)