Pendidikan

Cegah Penyalahgunaan Narkotika di Kampus, Mahasiswa hingga Dosen Unhas Bakal Tes Urine

NARKOTIKA. Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc bersama Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Drs Guruh Ahmad Fadiyanto MH membahas implementasi kerja sama dalam pemantauan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika di kampus Unhas di Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, Senin (3/6/2024). (dok humas unhas)

UNHAS.TV - Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc bersama Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan Brigjen Pol Drs Guruh Ahmad Fadiyanto MH membahas implementasi kerja sama dalam pemantauan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika di kampus Unhas.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea pada Senin (3/6/2024), kedua pimpinan institusi tersebut sepakat untuk memperkuat sinergi antara Unhas dan BNNP Sulawesi Selatan.

Fokus utama pembicaraan keduanya adalah mengenai rencana pelaksanaan program tes urine secara berkala bagi mahasiswa, dosen, dan staf administrasi di lingkungan kampus.

Rektor Unhas Prof JJ menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif.

"Kami berkomitmen untuk menjadikan Unhas sebagai kampus yang bersih dari narkoba. Kerja sama dengan BNNP Sulawesi Selatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan menjamin kesehatan serta keselamatan seluruh sivitas akademika," ujar Prof JJ.

Sementara itu, Brigjen Pol Guruh Ahmad Fadiyanto menekankan pentingnya peran serta semua pihak dalam memerangi penyalahgunaan narkotika.

"Program kerja sama ini diharapkan tidak hanya sebagai langkah formalitas, tetapi juga menjadi wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba," ujarnya.

"Tes urine yang akan dilaksanakan secara berkala adalah salah satu cara efektif untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa," tuturnya.

Selain program tes urine, kedua pihak juga membahas berbagai inisiatif lain, termasuk penyuluhan dan sosialisasi mengenai bahaya narkoba, pelatihan bagi para dosen dan staf dalam mendeteksi tanda-tanda penyalahgunaan narkotika, serta peningkatan fasilitas layanan konseling bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Unhas dapat menjadi pelopor dalam kampanye antinarkoba di lingkungan pendidikan tinggi di Indonesia.

Langkah proaktif ini juga diharapkan dapat menginspirasi kampus-kampus lain untuk mengambil tindakan serupa dalam upaya menjaga generasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika. (*)