UNHAS.TV - Berbagai produk serta inovasi menarik,dipamerkan dalam ekspo PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang diselenggarakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Usai melaksanakan Praktek Belajar Lapangan (PBL) di masa liburan semester kemarin,Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin menggelar salah satu rangkaian akhir pasca PBL. Namun berbeda dengan kegiatan PBL sebelumnya yang tertutup, kegiatan FKM kali ini digelar berbentuk pameran berbagai produk dan inovasi hasil karya mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat terkhusus angkatan 2021.
Pameran bertajuk Exploring Creativity 2024 ini, mengangkat tema ”Kreasi Mahasiswa PBL II FKM Unhas Menuju Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan.” Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswa FKM Unhas, Dr. Wahiduddin, SKM, M.Kes. membuka acara pada kesempatan ini dengan menyampaikan support dan apresiasi terhadap kegiatan PBL kali ini.
”Saya berharap produk dan inovasi hasil pbl ini bisa ditingkatkan untuk dapat dibawa ke program-program yang lebih tinggi seperti kegiatan PKM.” jelasnya
Kegiatan ini diorganisir oleh 39 panitia yang tersusun dari kordinator kecamatan dan kordinator desa dalam pelaksanaan PBL II. Adapun target pengunjung dalam pameran ini ialah angkatan 2022 dan 2023 yang nantinya juga akan melaksanakan PBL. Dengan ini diharapkan mereka memperoleh pemahaman sekaligus referensi produk dan inovasi untuk pelaksanaan PBL mereka nantinya.
Setiap posko memiliki tenant masing-masing untuk memamerkan produk serta inovasi yang mereka lakukan selama PBL, dilengkapi dengan banner di tiap-tiap tenan. Kartu emodemo susun balok, sebagai salah satu yang dipamerkan dalam kegiatan ini dan merupakan inovasi yang dilakukan dari posko 04, Desa Tompobulu Kecamatan Balocci Pangkep. Dalam upaya mencegah penyakit hipertensi yang cukup tinggi di desa tersebut. Balok-balok yang disediakan dilengkapi dengan kartu merah dan hijau yang masing-masing mewakili kebiasaan buruk dan baik. Semakin banyak kartu merah yang diperoleh, semakin tinggi pula susunan balok yang menggambarkan semakin tinggi resiko hipertensi yang dimiliki.
Dari posko lainnya, terdapat inovasi ”Safety snake” dalam upaya meningkatkan pemahaman K3 terhadap anak-anak, yang terinspirasi dari permainan ular tangga. Uniknya, permainan ini dibuat dalam versi besar dan anak-anak dapat berperan langsung layaknya bidak dalam permainan ular tangga.
Tak kalah kreatif, posko 17 kelurahan Ma’rang Pangkep juga membuat inovasi pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Dengan menambahkan larutan gula merah. Selain itu terdapat produk makanan pendamping asi dari bahan baku daun kelor yang baik bagi pertumbuhan anak.
Ketua Panitia Expo, Bima juga menyampaikan bahwa proses persiapan kegiatan memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Ia juga menambahkan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PBL II ini dapat di akses pula melalui website, serta akun instagram masing-masing posko.
Iffa Aisyah Rahman / Andi Muhammad Syafrizal