MAKASSAR, UNHAS.TV – Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil meraih juara pertama dalam kategori tari kontemporer pada ajang Pentas Seni Unhas 2025.

Mereka membawakan tarian berjudul Lempe Sara, sebuah pertunjukan yang mengangkat isu lingkungan dalam balutan budaya Bugis.

Pentas Seni Unhas 2025 digelar di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, pada Jumat, 25 April 2025.

Acara ini mengusung tema “Ruang Rasa: Menjelajahi Emosi melalui Harmoni Suara, Gerak, dan Aksara”, serta mempertandingkan 11 cabang seni dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Hasanuddin.

Tim FISIP yang terdiri dari empat mahasiswa—Muh. Rezki Pratama A, Andi Syakirah Nariswari Musran, Nur Alam, dan Selvia Virginia Elma—membawakan Tari Lempe Sara, sebuah tari kontemporer berbasis nilai-nilai budaya Bugis.

Dalam bahasa Bugis, “lempe” berarti banjir dan “sara” menggambarkan perasaan kepedulian. Tarian ini menyuarakan kritik terhadap keserakahan manusia dalam mengeksploitasi alam, seperti pembabatan hutan, pencemaran air dan tanah, hingga perusakan ekosistem demi keuntungan sesaat.

“Tarian ini bercerita tentang bagaimana manusia berdinamika dengan lingkungannya, serta mengajak kita untuk kembali sadar dan peduli terhadap lingkungan,” ujar Rezki, mewakili timnya saat diwawancarai usai penampilan.

Meskipun hanya berlatih selama satu minggu penuh sebelum malam puncak, tim ini berhasil tampil percaya diri dan memukau penonton.

Mereka berharap pesan kepedulian terhadap alam dan budaya lokal dapat tersampaikan dengan kuat, terutama kepada generasi muda.

“Kami ingin generasi sekarang sadar bahwa lingkungan bukan hanya untuk dinikmati saat ini, tapi juga harus dijaga untuk masa depan,” tambah Syakirah.

Ajang tahunan ini tak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga wahana menyampaikan pesan sosial dan lingkungan melalui medium budaya.

(Zahra Tsabitha Sucheng / Rizka Fraja / Unhas.TV)