MAKASSAR, UNHAS TV – Air menjadi asupan yang wajib dikonsumsi oleh tubuh setiap harinya untuk menghindari dehidrasi. Sebagian masyarakat mengonsumsi air minum rebusan dan sebagian mengonsumsi air kemasan. Di ntara keduanya, selalu muncul pertanyaan yang mana lebih praktis dan sehat bagi tubuh.

Dari segi kesehatan, air masih menjadi fokus perdebatan hingga saat ini. Di satu sisi, banyak yang percaya bahwa air rebusan memiliki manfaat kesehatan yang tak terbantahkan. Di sisi lain, air kemasan juga memiliki pendukungnya.

Ahli gizi Universitas Hasanuddin, Ulfah Najamuddin mengatakan bahwa air rebusan dan air kemasan memiliki perbedaan dari berbagai aspek. Air rebusan biasanya bersumber dari air pam, sumur, dan air hujan. Sementara air kemasan mineral bersumber dari air pam dan mata air pegunungan vulkanik.

Proses pengolahan air rebusan lebih mudah dilakukan dengan merebus air hingga mendidih untuk membunuh bakteri yang ada. Berbeda halnya dengan air kemasan mineral yang harus melewati tahapan yang cukup ketat.

Terdapat berbagai senyawa alami bersumber dari pegunungan vulkanik seperti natrium, kalsium, magnesium, hingga zat besi sebagai kandungan dalam air kemasan mineral. Sementara pada air rebusan tidak diketahui kadar mineralnya sebab sumbernya yang langsung dari tanah dan diambil sendiri oleh manusia.

Air yang dikonsumsi manusia harus mengikuti syarat keamanan sebagai air minum. Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 452 tentang Persayaratan Air Minum, bahwa air minum harus bebas dari tiga cemaran untuk layak dikonsumsi yakni cemaran bilogis, kimiawi, dan cemaran fisik.

Jika suatu air minum tidak bebas dari tiga cemaran ini dapat beresiko pada kesehatan seperti penyakit infeksi, kanker, mempengaruhi sistem saraf, hingga dapat menyebabkan kematian.

Simak selengkapnya dalam video berikut: