MAKASSAR, UNHAS.TV - Di balik senyum cerita pada para remaja, ada cerita yang jarang terungkap, sekitar 15,5 juta remaja Indonesia berusia 10 hingga 17 tahun mengalami masalah kesehatan mental.
Namun, hanya 2,6 persen yang mencari bantuan profesional, apa yang menyebabkan fenomena tersebut? Bagaimana kita bisa mencegah masalah ini semakin parah?
Gangguan mental di kalangan generasi muda semakin menjadi perhatian serius di tengah perubahan sosial yang cepat dan tekanan kehidupan modern. Dalam beberapa tahun terakhir, gangguan kesehatan mental di kalangan remaha dan anak muda di Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Beberapa tahun terakhir gangguan kesehatan mental di kalangan remaja dan anak muda Indonesia semakin mengkhawatirkan.
Berdasarkan hasil survei kesehatan mental remaja nasional (I NAMHS), sekitar 34,9 persen remaja (setara 15,5 juta anak usia 10–17 tahun), mengalami satu atau lebih masalah kesehatan mental, dan 5,5 persen di antaranya (±2,45 juta) terdiagnosa gangguan mental, dan hanya sekitar 2,6 persen yang mengakses layanan profesional.
Menurut dosen dan praktisi psikologi sosial dan kesehatan mental Universitas Hasanuddin Syurawasti Muhiddin SPsi MA bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah pengaruh lingkungan.
"Yang pertama tentu saja ada faktor lingkungan, seperti keluarga, komunitas dan tempat kerja. Selain itu bahkan faktor yang sifatnya makro seperti budaya dapat memiliki kontribusi berdasarkan aspek tertentu. Serta ketahanan individu dalam berinteraksi dengan lingkungan juga bisa menjadi pemicunya,” ujarnya.
Jenis gangguan mental yang sering terjadi di kalangan anam muda antara lain gangguan emosional, depresi, dan kecemasan. Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh media sosial yang seringkali memicu perbandingan sosial antar pengguna.
“Salah satu pemicu gangguan mental pada generasi muda adalah media sosial yang sering memuat perbandingan sosial yang terjadi di antara mereka, dan juga kurangnya kontrol diri," ujarnya.
Syurawasti menambahkan, jika pencegahan dan penguatan individu menjadi kunci penting untuk menghindari dampak jangka panjang yang lebih serius terhadap gangguan mental pada kalangan anak muda.
"Caranya untuk meminimalkan jika sudah ada gangguan mental biasanya langsung diarahkan untuk terapi. Namun perlu untuk mencegah sebelum terjadi atau terlalu parah dengan penguatan individu atau berusaha mengontrol diri.
"Dan pendampingan dari orang-orang terdekat seperti keluarga sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat serta dan hubungan yang baik di sekitarnya," ujarnya.(*)
(Muhammad Syaiful / Unhas.TV)