Pendidikan

Workshop S2 Ilmu Gizi Unhas: Perkuat TRG dan Publikasi Ilmiah Demi Kualitas Riset yang Lebih Tinggi

Gizi

MAKASSAR, UNHAS.TV – Suasana ruang K225 lantai 2 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin terasa berbeda pada Sabtu (13/9). Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Program Studi S2 Ilmu Gizi berkumpul dalam sebuah forum yang tidak hanya membicarakan teori gizi, melainkan juga masa depan penelitian mereka. Workshop bertema “Penguatan Kapasitas TRG dan Publikasi Jurnal untuk Meningkatkan Kualitas Penelitian Mahasiswa dan Dosen” digelar sebagai bagian dari strategi akademik untuk mendorong kualitas riset sekaligus meningkatkan kontribusi ilmiah bagi masyarakat.

Momentum Penguatan Kapasitas Akademik

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi S2 Ilmu Gizi, Rahayu Indriasari, SKM., MPHCN., Ph.D., menekankan bahwa forum ini lebih dari sekadar transfer ilmu. “Workshop ini bukan hanya forum berbagi pengetahuan, tetapi juga sarana membangun jejaring penelitian yang lebih kuat. Melalui penguatan TRG dan keterampilan publikasi, kualitas penelitian mahasiswa dan dosen diharapkan semakin meningkat serta memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu gizi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Andi Imam Arundhana Thahir, S.Gz., M.P.H., Ph.D., Kepala Departemen Ilmu Gizi, yang resmi membuka kegiatan. Ia menegaskan pentingnya mencetak peneliti muda yang kompetitif. “Kegiatan ini sejalan dengan upaya Departemen Ilmu Gizi dalam mencetak peneliti-peneliti muda yang kompeten dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Melalui TRG dan publikasi bereputasi, hasil riset kita tidak hanya berhenti pada ranah akademik, tetapi memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ungkapnya.

Strategi Publikasi dan Peran TRG

Workshop menghadirkan narasumber berpengalaman. Pada sesi pertama, Prof. Ir. Andi Dirpan, STP., M.Si., Ph.D. berbagi strategi publikasi di jurnal bereputasi internasional, khususnya yang terindeks Scopus. Ia menekankan pentingnya memilih topik penelitian yang relevan, memiliki novelty, serta penulisan artikel yang sistematis. Menurutnya, publikasi internasional adalah kunci agar ilmu gizi dari Indonesia bisa bersuara dalam percaturan global.

Sesi berikutnya memperkenalkan lebih dalam konsep Thematic Research Group (TRG). Peserta diajak memahami bagaimana TRG menjadi wadah kolaborasi yang terarah, memperkuat fokus riset, serta membuka peluang lintas bidang dan institusi. Saat ini, Departemen Ilmu Gizi FKM Unhas telah memiliki empat TRG aktif:

  • Functional Food for Nutritional Deficiency Research Group – Ketua: Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed
  • Mother and Child Nutrition Research Group – Ketua: Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D.
  • Nutrition for Metabolic Disease Prevention Research Group – Ketua: Prof. Dr. Nurhaedar Jafar, Apt., M.Kes.
  • Functional Food and Cancer Prevention Research Group – Ketua: Prof. Dr. dr. Citrakesumasari, M.Kes., Sp.GK

Menyambungkan Ilmu dan Realitas Lapangan

Menutup rangkaian materi, Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D. memaparkan perkembangan terbaru ilmu gizi. Ia menyoroti isu-isu global seperti double burden of malnutrition—fenomena gizi ganda yang ditandai masih tingginya prevalensi stunting dan anemia, sementara obesitas dan penyakit metabolik meningkat pesat. Tren riset global, lanjutnya, kini banyak menyoroti pangan fungsional, pola makan berkelanjutan, serta integrasi ilmu gizi dengan kebijakan kesehatan publik.

Isu-isu tersebut tidak hanya relevan di tingkat akademik, tetapi juga berimplikasi langsung pada kehidupan masyarakat. Misalnya, data UNICEF dan WHO mencatat bahwa di Indonesia, prevalensi stunting anak balita pada 2023 masih di atas 20 persen. Artinya, penelitian gizi dari kampus besar seperti Unhas sangat dibutuhkan untuk mendukung target nasional dalam menurunkan angka stunting menjadi di bawah 14 persen pada 2024–2025.

Harapan: Dari Kelas ke Kebijakan

Workshop ini tidak berhenti pada ruang diskusi. Harapannya, hasil riset mahasiswa dan dosen S2 Ilmu Gizi Unhas dapat bertransformasi menjadi publikasi bereputasi, sekaligus menjadi rujukan bagi kebijakan pemerintah dalam bidang pangan dan kesehatan masyarakat. Dengan penguatan kapasitas TRG, kolaborasi lintas disiplin, serta keterampilan publikasi internasional, Unhas ingin memastikan bahwa riset yang dilakukan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Jika hasil penelitian hanya tersimpan di perpustakaan kampus, maka ia berhenti menjadi angka. Tapi jika dipublikasikan secara luas dan terhubung dengan kebijakan, ia akan menjadi perubahan nyata,” tutup salah seorang peserta mahasiswa yang hadir.(*)