MAKASSAR, UNHAS.TV - Avatar The Last Airbender season 1 berhasil memikat pecinta film serial Netflix di seluruh dunia sejak diputar perdana pada 22 Februari 2024.
Berbeda dengan film serupa yang dibuat oleh sutradara Manoj Nelliyatu Shyamalan tahun 2010, Avatar versi live action kali ini dibuat lebih menarik.
Benarkah serial live action Avatar The Last Airbender kali ini lebih seru dari serial animasi sebelumnya?
Avatar: The Last Airbender atau The Legend of Aang versi animasi pertama kali dimunculkan pada Februari 2005 hingga Juli 2008 oleh Nickelodeon Animation Studio. Animasi ini mengisahkan seorang bocah 12 tahun bernama Aang.
Pada mulanya, semua negeri dalam keadaan aman berkat kepemimpian sosok Avatar yang memiliki kekuatan mengendalikan empat unsur bumi: api, air, tanah, dan udara.
Masalah mulai muncul ketika negara pengendali api, mulai terpedaya untuk mengusai negeri-negeri pengendali air, tanah, dan udara. Ketika Avatar hilang, kekacauan pun makin besar.
Ternyata, Avatar tidak hilang, Ia berinkernasi kepada tubuh Aang, seorang bocah berusia 12 tahun. Nah, kisah ini muncul kembali di Netflix dengan Gordon Carmier sebagai pemeran Aang.
Sampai saat ini, Avatar: The Last Airbender versi Netflix masuk ke dalam 10 besar tayangan terlaris di 92 negara, termasuk Indonesia. Film ini sudah ditonton 21,2 juta kali selama 153.400.000 jam, sejak tayang perdana.
Lalu, bagaimana tanggapan mahasiswa Unhas mengenai versi live action Avatar: The Last Airbender? Unhas TV melakukan wawancara mengenai tanggapan mereka, mana yang lebih seru versi animasi atau live action?
Kinan, memberikan tanggapan mengenai series ini. Meskipun terdapat beberapa perbedaan alur cerita, namun menurutnya aksi nyata yang direalisasikan dalam series live action sangat bagus.
Kinan menjelaskan, meskipun sejauh ini film animasinya masih lebih baik, namun hal itu masih dimaklumi karena Netflix masih memiliki series lainnya untuk ditayangkan pada musim mendatang.
>> Baca Selanjutnya