MAKASSAR, UNHAS.TV - Kisah pilu seorang anak yang menyaksikan ibunya dibunuh oleh ayahnya menjadi viral di media sosial.
Kejadian ini terjadi Desa Temboan, Kecamatan Maesaan, Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Pelaku tak hanya membacok istrinya tetapi juga mertuanya. Pembacokan itu disaksikan langsung oleh bocah, anak korban dan pelaku.
Dosen psikologi Universitas Hasanuddin, Susi Susanti S.Psi, MA, mengatakan, bocah korban akan memaknai peristiwa itu sebagaimana apa adanya tanpa mengetahui konteks penyebab munculnya peristiwa.
"Perlu digali lebih dalam apa pemicu kemarahan pelaku. Setidaknya ini respon dari suami atas tekanan atau ketersinggungan yang kemudian menghilangkan logikanya," kata Susi Susanti.
Susi menilai kejadian itu akan menimbulkann trauma besar berkepanjangan terhadap si anak. Apalagi ini adalah peristiwa tragis, hilangnya nyawa orang yang disayangi yang dilakukan oleh orang yang sangat dikenal oleh bocah itu.
Peristiwa trauma ini bisa tersimpann atau terpendam tetapi masih bisa terpicu untuk untuk kembali bila melihat peristiwa tragis. Susi Susanti menyebut, peristiwa ini sebaiknya jadi pelajaran untuk orangtua agar lebih bisa mengendalikan diri.
Andrea Ririn Kirana