Lingkungan

Bahaya Gunakan BBM Oplosan! Ancaman bagi Mesin dan Kerusakan Lingkungan

UNHAS.TV – Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) oplosan bukan sekadar perkara ekonomi, tetapi juga ancaman serius bagi kendaraan dan lingkungan. Campuran yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan mesin hingga meningkatkan polusi udara.

Pakar Konversi Energi Universitas Hasanuddin, Ir. Machmud Syam, DEA, mengungkapkan dampak negatif BBM oplosan yang sering kali luput dari perhatian masyarakat.

Kasus BBM oplosan kembali mencuat setelah dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di PT (Persero) Pertamina terungkap.

Kejaksaan Agung menemukan adanya praktik pencampuran bahan bakar di Terminal Pelabuhan Merak, di mana base fuel RON 88 atau RON 90 dicampur dengan RON 92 dan kemudian dijual sebagai Pertamax di SPBU.

Menurut Ir. Machmud Syam, DEA, proses pencampuran ini dilakukan dengan perbandingan tertentu. Meskipun dapat diuji performanya di laboratorium, dampaknya terhadap kendaraan tetap signifikan.

“Jika Pertalite dicampur dengan Pertamax, perlu diperiksa berapa persen komposisinya dan bagaimana efeknya terhadap kinerja mesin,” ungkapnya.

Salah satu masalah utama dari BBM oplosan adalah ketidakstabilan dalam pembakaran akibat perbedaan nilai oktan.

Pembakaran yang tidak optimal berpotensi menurunkan efisiensi bahan bakar, meningkatkan konsumsi BBM, serta membuat tarikan mesin terasa lebih berat. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa berujung pada kerusakan serius pada mesin kendaraan.

Tak hanya berdampak pada performa kendaraan, BBM oplosan juga berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Menurut Machmud, perbedaan komposisi dasar antara Pertalite dan Pertamax dapat meningkatkan kandungan sulfur dalam emisi gas buang.

“BBM dengan harga lebih murah cenderung memiliki kadar sulfur lebih tinggi, yang bisa menyebabkan polusi udara,” jelasnya.

Meskipun kandungan sulfur hasil pencampuran ini masih dalam batas aman, dampak jangka panjangnya tetap menjadi perhatian.

Emisi sulfur yang tinggi dapat memperburuk kualitas udara dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan yang lebih luas.

Dengan berbagai risiko yang ditimbulkan, masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam menggunakan bahan bakar dan memastikan keasliannya.

Kesadaran akan bahaya BBM oplosan tidak hanya penting bagi ketahanan mesin kendaraan, tetapi juga demi menjaga lingkungan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. (*)

(Iffa Aisyah Rahman / Andrea Ririn Karina / Unhas.TV)