Watch Unhas TV Live
Watch Unhas TV Live
Kesehatan

Bahaya Makan Tidak Teratur: Kegemukan dan Diabetes

Amir PR08 Jun, 2024
GIZI - Dosen gizi Universitas Hasanuddin (Unhas) Safrullah Amir SGz MPH. (foto: Unhas TV)

MAKASSAR, UNHAS.TV Manusia butuh makan untuk memastikan tubuh tetap berenergi. Namun, tidak sedikit orang yang masih mengabaikan pola makan teratur dengan berbagai alasan.

Padahal membiasakan pola makan yang tidak teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan, salah satunya kekurangan gizi..

Dosen gizi Universitas Hasanuddin (Unhas) Safrullah Amir SGz MPH mengatakan, terdapat fungsi biologis yang berjalan dalam tubuh sehingga melewatkan kebiasaan makan yang teratur bisa mengacaukan pola biologis yang sudah terbentuk. Salah satunya nafsu makan yang tak terkendali.

Kebiasan ini bila dibiarkan akan mengakibatkan obesitas akibat kelebihan asupan energi. Seseorang dengan pola makan tidak teratur biasanya mengonsumsi makanan berlebih karena terlalu lapar.

“Pada saat kita lapar, tubuh memberi sinyal untuk mendorong kita makan dalam jumlah yang besar di waktu tertentu. Ketika asupan energi lebih besar dibanding kebutuhan tubuh, maka kelebihan energi itu akan disimpan dalam bentuk glikogen,” ujarnya.

Glikogen adalah polimer glukosa bercabang yang disimpan di dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai cadangan energi saat tubuh tidak memiliki energi yang cukup nutrisi.

Glikogen ini disimpan terutama di hati dan otot. Tubuh membentuk glikogen dari karbohidrat yang kita makan, yang terurai menjadi glukosa, sumber energii utama tubuh. Saat tubuh membutuhkan energi, glikogen dapat diubah kembali menjadi glukosa.

Pola makan yang tidak teratur juga bisa memicu penyakit diabetes melitus dan perubahan hormon. Peningkatan hormon kortisol dapat mengganggu berbagai kegiatan biologis tubuh seperti metabolisme, peradangan, dan pengaturan gula darah. Pada jangaka pendek bisa mengakibatkan asam lambung hingga masalah pencernaan lainnya.

Safrullah menyarankan kepada siapa saja terutama mahasiswa agar selalu menjaga pola makan dan tidak melewatkan sarapan.

Sarapan bisa dilakukan pada pukul 6-9 pagi sedangkan makan siang bisa dilajukan pada pukul 12 hingga 2 siang.

Makan malam bisa dilakukan pada rentang pukul 6 – 8 malam. Makanan berlebihan pada saat makan siang bisa memicu rasa kantuk dan malas bergerak.

Zulkarnaen dan Andi Muhammad Syafrizal (Unhas TV)