News
Sport
Terkini

Bellingham dan Keajaiban di Bernabéu: Real Madrid Tumbangkan Barcelona dalam El Clásico Penuh Drama



KARTU MERAH. Kapten Barcelona Pedri dikerubuti pemain Real Madrid yang akhirnya mendapat kartu merah di laga el clasico yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Senin (27/10/2025) dini hari.


Laga berakhir dengan ketegangan khas El Clásico. Lamine Yamal terlibat adu mulut dengan Thibaut Courtois, sementara Dani Carvajal tampak melontarkan ejekan kecil pada Lamine Yamal terkait komentarnya sebelum pertandingan.

“Itu bagian dari persaingan,” kata Tchouaméni meredam suasana. “Semua hanya di lapangan. Yang penting, kami menang dengan cara kami sendiri.”

Di ruang ganti, Bellingham menjadi pusat perhatian. Ia kini telah mencetak tiga gol kemenangan dalam tiga El Clásico terakhir.

Sebuah catatan yang membuat media Spanyol mulai menyamakannya dengan legenda-legenda Bernabéu seperti Zidane dan Cristiano Ronaldo. “Dia pemain yang lahir untuk momen besar,” tulis Marca di halaman depan edisi Minggu pagi.

Bagi Barcelona, kekalahan ini memperdalam luka setelah musim lalu mereka gagal bersaing di Eropa. Hansi Flick, yang kini banyak dikritik karena kehilangan identitas permainan khas tiki-taka, harus mencari jawaban.

Timnya terlihat goyah di lini belakang dan kehilangan kontrol di lini tengah, sesuatu yang dulu menjadi ciri utama mereka.

Kehadiran Rashford dan Yamal di lini depan memang menambah kecepatan, tapi kehilangan koordinasi antara lini tengah dan belakang membuat mereka mudah dieksploitasi.

“Kami masih dalam masa transisi,” kata Flick setelah laga. “Tapi kami tidak boleh kehilangan semangat. Madrid lebih efektif hari ini, itu perbedaannya.”

Xabi Alonso dan Kebangkitan Madrid

Di sisi lain, kemenangan ini menjadi tonggak penting bagi Xabi Alonso sebagai pelatih. Setelah kekalahan 2–5 dari Atlético Madrid beberapa pekan sebelumnya, Alonso mampu mengubah pendekatan tim: lebih sabar, lebih terorganisir, namun tetap mematikan saat menyerang.

Selama 70 menit pertama, Madrid bermain terbuka dengan garis tinggi, memberi tekanan konstan. Namun ketika laga mulai lelah dan ruang semakin terbuka, Alonso menginstruksikan timnya untuk menunggu dan menyerang balik cepat — strategi yang berbuah hasil.

“Ini kemenangan besar. Kami tidak hanya bermain baik, tapi juga belajar dari kesalahan. Kami tahu kapan harus menyerang dan kapan harus menunggu. Dan kami punya pemain seperti Bellingham dan Mbappé, mereka membuat perbedaan,” ujar Alonso dalam konferensi pers. 

Kemenangan ini membuat Real Madrid unggul lima poin dari Barcelona di puncak klasemen La Liga. Dengan kombinasi pengalaman pemain senior seperti Carvajal dan Courtois, serta talenta muda seperti Bellingham, Valverde, dan Rodrygo, Madrid tampak semakin kokoh.

Sementara itu, bagi Bellingham, malam ini menegaskan statusnya bukan sekadar bintang baru, tetapi simbol generasi baru Los Blancos. Ia bermain dengan kecerdasan, emosi, dan kepercayaan diri yang luar biasa. Kualitas Bellingham membuatnya menjadi pusat masa depan Real Madrid.

Ketika peluit panjang berbunyi dan kamera menyorot wajahnya yang tenang di tengah kerumunan pemain, Bernabéu bersorak: “Bellingham, Bellingham!”

Di bawah langit Madrid yang gemuruh, nama itu kini menjadi legenda baru yang tumbuh di antara tembok putih bersejarah. (*)