Biji labu adalah sumber seng (zinc) yang sangat baik, mineral yang penting untuk fungsi sistem imun. Seng mendukung produksi dan aktivitas sel imun, membantu tubuh melawan infeksi.
Sebuah ulasan dalam Nutrients menyoroti peran seng dalam meningkatkan respons imun dan mengurangi durasi pilek (Wessels et al., 2020). Mengonsumsi biji labu dalam diet dapat membantu memperkuat imunitas, terutama selama musim flu.
3. Kesehatan Prostat
Biji labu telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mendukung kesehatan prostat, terutama dalam mengelola benign prostatic hyperplasia (BPH), kondisi umum pada pria lanjut usia.
Biji ini mengandung fitosterol, yang dapat membantu mengurangi pembesaran prostat, dan seng, yang esensial untuk fungsi prostat. Sebuah uji klinis terkontrol acak yang diterbitkan dalam Urologia Internationalis menunjukkan bahwa minyak biji labu secara signifikan meningkatkan gejala BPH, termasuk aliran urin dan kualitas hidup (Vahlensieck et al., 2015).
4. Sifat Antioksidan
Antioksidan dalam biji labu, termasuk vitamin E, karotenoid, dan senyawa fenolik, membantu melawan stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Senyawa ini menetralkan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan berkontribusi pada penyakit kronis seperti kanker dan diabetes.
Sebuah studi dalam Food Chemistry menemukan bahwa biji labu menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, yang dapat melindungi dari kerusakan sel (Andjelkovic et al., 2010).
5. Pengaturan Gula Darah
Biji labu dapat membantu mengontrol gula darah karena kandungan magnesium dan seratnya yang tinggi. Magnesium meningkatkan sensitivitas insulin, sementara serat memperlambat penyerapan gula dalam aliran darah.
Sebuah studi dalam The Journal of Medicinal Food menemukan bahwa ekstrak biji labu meningkatkan toleransi glukosa dan kadar insulin pada tikus diabetes, menunjukkan potensi manfaat untuk manusia dengan diabetes tipe 2 (Caili et al., 2006).
6. Dukungan Tidur dan Suasana Hati
Biji labu adalah sumber alami triptofan, asam amino yang diubah tubuh menjadi serotonin dan melatonin, hormon yang mengatur suasana hati dan tidur.
Segenggam biji labu di malam hari dapat meningkatkan relaksasi dan kualitas tidur. Penelitian yang diterbitkan dalam Nutritional Neuroscience menunjukkan bahwa makanan kaya triptofan dapat meningkatkan produksi serotonin, yang berpotensi meredakan gejala depresi dan insomnia (Young, 2007).
7. Sifat Anti-Parasit
Dalam pengobatan tradisional, biji labu telah digunakan untuk mengusir parasit usus, seperti cacing pita. Senyawa cucurbitacin dalam biji labu diyakini dapat melumpuhkan parasit, memudahkan tubuh untuk mengeluarkannya.
Meskipun studi pada manusia terbatas, penelitian pada hewan mendukung efek anti-parasit dari biji labu (Grzybek et al., 2016).
>> Baca Selanjutnya