Mahasiswa
News

Diikuti Mahasiswa UGM hingga ITS, SICLUS 2025 Umumkan Juara Kompetisi Energi Berkelanjutan

MAKASSAR, UNHAS – Rangkaian kegiatan Student Innovation Competition on Climate, Energy, and Sustainability (SICLUS) 2025 Universitas Hasanuddin ditutup melalui awarding session yang digelar di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Minggu (28/9/2025).

Pada acara penganugerahan ini diumumkan para juara dari berbagai kompetisi yang berfokus pada inovasi energi dan lingkungan.

SICLUS 2025 menghadirkan serangkaian kegiatan sejak pertengahan tahun, mulai dari coaching, roadshow ke sekolah, hingga student bootcamp.

Seluruh agenda tersebut dirancang untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu energi terbarukan dan keberlanjutan lingkungan.

Ketua Panitia Xpertise Talk 2025, Muhammad Khalil Hidayat, menjelaskan bahwa ajang ini merupakan inisiatif Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Hasanuddin.

Tahun ini, SICLUS mengusung tema “Low Carbon Energy, Invisible Revolution Our Future, Innovation and Inclusive Growth.”

“Jadi hari ini kita mengadakan Xpertise Talk yang diadakan oleh SICLUS, Student Innovation Competition Climate Energy and Sustainability 2025,” kata Khalil.

"Beberapa rangkaian kegiatan kita sudah terlaksana sebelumnya, mulai dari coaching untuk lomba business case dan essay competition, lalu mengadakan roadshow ke beberapa sekolah di Sulawesi Selatan," lanjutnya.

"Setelah itu, pada 24 Agustus, kita melaksanakan student bootcamp yang dihadiri mahasiswa baru dan pelajar SMA se-Sulsel. Puncaknya adalah awarding hari ini," jelas Khalil.

Sejak pertama kali digelar pada 2023, Siclus berkembang menjadi agenda berskala nasional. Mulai 2024, ajang ini tidak hanya melibatkan mahasiswa Universitas Hasanuddin, tetapi juga peserta dari berbagai universitas di Indonesia.

Tahun ini, delegasi datang dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), hingga Universitas Hasanuddin (Unhas) sendiri.

Ketua SRE Unhas, Muhammad Fa’iq Fadhil K menambahkan bahwa kompetisi ini dirancang untuk mendorong generasi muda menghasilkan gagasan inovatif. Menurutnya, kesadaran dan kontribusi pemuda dalam isu energi berkelanjutan menjadi kunci transisi energi nasional.

“Untuk awarding competition ada kompetisi business case, innovation paper, fotografi, dan juga essay competition untuk siswa SMA.

"Semua rangkaian lomba sudah dilaksanakan dan finalnya pada 27 September. Hari ini kami umumkan juara satu, dua, dan tiga di tiap kategori, dengan total hadiah sebesar Rp22 juta,” jelas Fa’iq.

Dalam awarding session, diumumkan pemenang dari empat kategori utama. Kompetisi business case dan innovation paper menjadi wadah mahasiswa mempresentasikan solusi berbasis riset dan strategi bisnis terkait energi terbarukan.

Sementara itu, lomba fotografi mengajak peserta menangkap isu lingkungan melalui lensa kamera. Untuk siswa SMA, essay competition menjadi media menuangkan gagasan terkait energi bersih.

Setiap kategori melahirkan tiga juara utama yang berhak atas penghargaan dan hadiah. Total hadiah sebesar Rp22 juta dibagikan kepada para pemenang.

Penyelenggara menilai, kualitas karya tahun ini semakin meningkat, menandakan antusiasme generasi muda terhadap isu energi rendah karbon terus berkembang.

Awarding session ditutup dengan penampilan musik yang menegaskan pesan kolaborasi lintas generasi dalam menciptakan masa depan energi yang lebih bersih, inklusif, dan berkelanjutan.

(Venny Septiani Semuel / Unhas.TV)