GOWA, UNHAS.TV - Sebanyak tujuh mahasiswa dari Program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) memulai program pengabdian mereka di Desa Bilanrengi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa.
Kegiatan 14 Juli 2025 dengan Seminar Program Kerja. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Universitas Hasanuddin dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan literasi hingga ke pelosok desa.
Seminar program kerja yang dilaksanakan dengan suasana partisipatif ini menjadi langkah awal pelaksanaan program literasi di desa. Mahasiswa bertindak sebagai agen literasi untuk menyosialisasikan pentingnya budaya membaca dan menulis, khususnya di kalangan anak-anak dan remaja.
“Literasi menjadi kunci penting dalam membangun daya pikir kritis dan kreativitas. Semakin dini anak dikenalkan pada buku, semakin besar peluang mereka untuk berkembang secara intelektual,” ujar Muh. Izqal, Koordinator Desa KKN-T Literasi 114, dalam sambutannya saat membuka seminar.
Sebagai perpanjangan tangan dari program nasional penguatan literasi, para mahasiswa mempresentasikan sepuluh program kerja yang dirancang secara sistematis dan relevan dengan kebutuhan lokal.
Program tersebut dibagi ke dalam dua fokus utama, yaitu Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat, Pendataan Perpustakaan, Pengelolaan Perpustakaan, Pelayanan Perpustakaan.
Kedua Pemanfaatan Bahan Bacaan Bantuan Buku Bermutu secara Optimal, Bacakan Saya Buku, Membaca Nyaring, Cerdas Mengulas Buku, Membuat Proyek Berbasis Isi Buku Bacaan, Menulis Cerita Berbasis Buku Bacaan, Kunjungan Literasi ke Sekolah, dan Apresiasi Literasi Tingkat Desa.
Program-program tersebut tidak hanya ditujukan untuk anak-anak, tetapi juga melibatkan masyarakat umum dalam pelatihan teknis pengelolaan perpustakaan dan pemanfaatan koleksi buku bantuan secara maksimal.
Program unggulan “Membaca Nyaring” mendapat sorotan khusus karena bertujuan membangun keterampilan berpikir kritis dan imajinatif anak-anak sejak usia dini.
“Program Membaca Nyaring tidak hanya membacakan cerita, tetapi juga mengajak anak-anak memahami, berdiskusi, dan mengeksplorasi nilai-nilai dari buku yang mereka baca,” jelas Izqal, yang juga bertugas dalam subprogram literasi anak.
Seminar ini turut dihadiri oleh Sekretaris Desa Bilanrengi, Muh. Amir C., perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan aparat desa lainnya. Kehadiran para pemangku kepentingan lokal ini menunjukkan dukungan nyata terhadap inisiatif literasi yang digagas mahasiswa KKN-T.
Antusiasme masyarakat terlihat dari keterlibatan aktif dalam sesi tanya jawab dan diskusi selama seminar berlangsung. Banyak warga menyampaikan ide dan harapan agar kegiatan literasi ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat terus dikembangkan sebagai program berkelanjutan di desa.
“Kami sangat mengapresiasi semangat adik-adik mahasiswa. Kami berharap program literasi ini tidak hanya memberi manfaat bagi anak-anak, tetapi juga membuka wawasan seluruh warga tentang pentingnya membaca,” ujar Sekretaris Desa M Amir dalam sambutannya.
Seminar ditutup dengan sesi dokumentasi foto bersama antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga sebagai simbol dimulainya rangkaian program literasi di Desa Bilanrengi. Dokumentasi tersebut juga akan menjadi bagian dari pelaporan program kepada mitra nasional, yaitu Perpustakaan Nasional RI.
Melalui pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN-T Literasi Universitas Hasanuddin berharap dapat meletakkan fondasi literasi yang kuat di Desa Bilanrengi dan mendukung visi besar pemerataan akses ilmu pengetahuan ke seluruh pelosok tanah air. (*)