MAROS, UNHAS.TV - Mahasiswa dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (FISIP Unhas) melangsungkan kegiatan Bina Desa di Kantor Desa Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Kamis (24/5/2024).
Kegiatan bertema Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa dan Kesadaran Masyarakat dalam Penanganan Sampah diadakan di Kantor Desa Moncongloe. Event pengabdian kepada masyarakat ini merupakan rangkaian Dies Natalis ke-63 FISIP Unhas.
Camat Moncongloe Kabupaten Maros Herwan SSos MSi berharap kegiatan Bina Desa oleh mahasiswa dan dosen FISIP Unhas ini bisa terus berlanjut.
Salah satu bentuk kerjasama yang diharapkan Herwan adalah pelatihan secara langsung kepada masyarakat Moncongloe terkait pengelolaan sampah.
"Ini langkah awal bagi kita untuk bersinergi ke depan. Saya berharap tidak hanya pada sampah, namun juga pada masalah lain yang bisa bermanfaat," jelas Herwan saat membuka kegiatan secara resmi.
Masalah sampah menjadi salah satu masalah utama di Kecamatan Moncongloe. Sehingga Herwan pun berharap agar segera ada bank sampah di setiap desa di Kecamatan Moncongloe.
“Saya rasa ini cukup membantu apalagi masyarakat kita masih banyak yang membuang sampah sembarang tempat”, terangnya.
Bahkan, dirinya meminta kepada pihak desa untuk melakukan kegiatan sederhana yang bisa menjadi contoh ke masyarakat. Misalnya rutin melakukan kerja bakti setiap minggu.
“Dengan hal kecil seperti ini saya rasa akan berdampak nantinya. Ini mungkin bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Moncongloe ataupun dengan pemerintah lainnya seperti fisip Unhas,” harap Herwan.
Diketahui sebelumnya, bina desa merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh FISIP Universitas Hasanuddin setiap tahunnya. Ini melibatkan dosen, mahasiswa dan tokoh serta masyarakat setempat.
Sekretaris Kegiatan Bina Desa Adnan Kasogi SSos MSi mengatakan Desa Moncongloe dipilih sebagai lokasi bina desa tahun ini, karena lokasi desa ini yang terbilang strategis.
“Kami memilih Desa Moncongloe karena kami melihat lokasinya yang cukup strategis. Diapit oleh beberapa tempat seperti Maros, Gowa dan Makassar,” ujar Adnan.
Sementara pemilihan tema sampah karena masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan.
“Sehingga melalui tema ini, bisa menjadi bentuk kesadaran kita bersama akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarang tempat”, tutup dosen Sosiologi FISIP Unhas itu. (*)