Ekonomi

IMF: Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi di ASEAN, Thailand Terendah

MAKASSAR, UNHAS.TV - Berdasarkan data terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan World Economic Outlook April 2025, Indonesia mencatatkan tingkat pengangguran (Unemployment rate) tertinggi di antara negara-negara ASEAN, yakni sebesar 5%. 

Angka ini menggambarkan Indonesia sedang menghadapi tantangan ekonomi yang sangat nyata di pasar tenaga kerja negara ini. Berkaca pada data April 2024, terdapat kecenderungan peningkatan 0,1 persen.

IMF mendefinisikan tingkat pengangguran sebagai persentase angkatan kerja berusia 15–64 tahun yang aktif mencari pekerjaan tetapi tidak dapat memperolehnya. 

Sebagai perbandingan, Filipina berada di posisi kedua dengan tingkat pengangguran 4,5% pada April 2025, meningkat tajam dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 3,8%.

Adapun peringkat ketiga dengan tingkat pengangguran tertinggi di ASEAN yakni Brunei dengan 4,9%. Tidak ada peningkatan dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Malaysia mencatat 3,2% pada April 2025 atau tidak terjadi perubahan dibanding tahun lalu. Vietnam sedikit membanik dari 2,2% pada 2024 menjadi 2% pada 2025.

Singapura 2% (tidak berubah) begitu pula dengan Thailand memiliki tingkat terendah sebesar 1% (tidak berubah di banding tahun lalu. Data untuk Kamboja, Laos, Myammar, dan Timor-Leste tidak tersedia dalam dataset IMF.

Tingkat pengangguran Indonesia sebesar 5% mencerminkan masalah yang terus berlangsung, seperti fluktuasi ekonomi, dinamika tenaga kerja, dan dampak kebijakan global serta domestik. 

Tingkat yang tinggi ini menggarisbawahi perlunya intervensi yang terarah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, meningkatkan pengembangan keterampilan, dan mempromosikan stabilitas ekonomi. IMF menyarankan bahwa investasi di bidang pendidikan, infrastruktur, dan kewirausahaan sektor swasta dapat membantu mengatasi tantangan ini dan mendorong pertumbuhan inklusif.

Meskipun tingkat pengangguran tinggi, Indonesia menunjukkan ketahanan di bidang ekonomi lainnya. Negara ini kembali meraih status pendapatan menengah ke atas pada Juli 2023, menurut Bank Dunia, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 9,36% pada Maret 2023 dari 10,2% pada September 2020.

Namun, IMF menegaskan bahwa pengurangan pengangguran tetap menjadi kunci untuk kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan standar hidup di seluruh negeri.

Seiring Indonesia menghadapi tantangan ini, para pembuat kebijakan didesak untuk memprioritaskan reformasi pasar tenaga kerja dan diversifikasi ekonomi guna memastikan peluang bagi tenaga kerja yang terus bertambah. 

Temuan IMF menjadi panggilan untuk bertindak bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam strategi yang akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan daya saing regional.

Sumber lebih lengkap mengenai Unemployment Rate menurut data terbaru IMF, bisa diakses pada laman https://www.imf.org/external/datamapper/LUR@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD.(*)