NEW DELHI, UNHAS.TV - India akan segera meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) miliknya sendiri yang dirancang untuk bersaing langsung dengan DeepSeek dan ChatGPT.
Menteri Elektronika dan TI, Ashwini Vaishnaw, Sabtu (1/2/2925) mengungkapkan bahwa model ini diperkirakan akan siap pada akhir tahun 2025, dengan fondasi pengembangannya sudah tersedia.
Pemerintah India kini sedang fokus pada penciptaan sistem AI yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus negara ini, setelah menyelesaikan tahap awal pengembangan. Langkah ini adalah bagian dari dorongan India untuk memimpin dalam inovasi teknologi global.
Sebagai bagian dari visi ini, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah menyetujui 18 proposal yang bertujuan mempercepat penerapan AI di sektor-sektor penting seperti pertanian dan perubahan iklim.
Selain itu, pemerintah akan menyediakan akses ke daya komputasi, data, dan dana guna mendukung pengembangan solusi AI yang lebih terjangkau.
Vaishnaw juga mengungkapkan bahwa enam pengembang besar akan meluncurkan model-model AI canggih pada akhir tahun ini. Untuk memastikan bahwa pengembangan AI ini dapat dijangkau lebih banyak pihak, pemerintah akan mensubsidi biaya komputasi hingga 40%, menurunkan biaya per jam komputasi dari $1,29 menjadi lebih terjangkau.
Langkah ini merupakan bagian dari misi ambisius India senilai $1,2 miliar yang disebut IndiaAI, yang bertujuan mengembangkan berbagai model bahasa AI, baik yang besar maupun kecil. Untuk mendukung inisiatif ini, India sedang membangun infrastruktur komputasi dengan lebih dari 18.000 unit pemrosesan grafis (GPU).
Perusahaan-perusahaan terkemuka, termasuk Jio Platforms yang dimiliki miliarder Mukesh Ambani, tengah berlomba untuk memanfaatkan chip canggih seperti Nvidia H100 untuk mempercepat proses ini.
Tak hanya itu, Ambani juga tengah merencanakan pembangunan pusat data terbesar di dunia di Jamnagar, Gujarat. Reliance Industries, perusahaan Ambani yang sudah terkenal dengan kilang minyak terbesar di dunia di lokasi yang sama, kini berencana menambah kapasitas daya dengan pusat data yang akan menghasilkan tiga gigawatt, sebuah angka yang menempatkan India di garis depan dalam hal kemampuan teknologi global.
Saat ini, pusat data terbesar di dunia umumnya berlokasi di AS dengan kapasitas kurang dari satu gigawatt.
Langkah India ini semakin relevan setelah DeepSeek, model AI asal China, baru-baru ini mengalahkan ChatGPT sebagai asisten AI paling populer di App Store Apple. Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi AI tidak harus bergantung pada investasi besar, yang mengindikasikan adanya perubahan besar dalam cara teknologi berkembang di seluruh dunia.