MAKASSAR, UNHAS.TV - Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan hingga Idul Fitri telah menjadi fenomena tahunan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
Lonjakan harga ini kerap menambah beban pengeluaran rumah tangga, terutama bagi mereka yang berada pada taraf ekonomi menengah ke bawah. Lantas, apa yang menjadi penyebab utama dari kenaikan harga ini?
Salah satu faktor utama adalah peningkatan permintaan. Selama bulan Ramadan, aktivitas memasak dan konsumsi rumah tangga cenderung meningkat.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Andi Nur Bau Maseppe, SE, MSi, menyoroti bahwa kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan hingga Idul Fitri adalah fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan permintaan, distribusi, kondisi cuaca, dan perilaku pasar.
Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengantisipasi dan mengendalikan kenaikan harga melalui kebijakan yang tepat, seperti operasi pasar dan pengawasan distribusi, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Andi Nur Bau Maseppe, SE, MSi. (dok Unhas.TV)
Selain itu, ketersediaan bahan pokok juga memainkan peran penting. Jika pasokan tidak mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan, kelangkaan dapat terjadi, yang pada gilirannya mendorong harga naik.
Distribusi yang panjang dan kompleks, terutama ketika melibatkan pengiriman antar pulau, dapat menambah biaya dan waktu, yang kemudian tercermin pada harga akhir di pasar.
Faktor cuaca juga tidak dapat diabaikan. Kondisi iklim yang tidak menentu, seperti hujan berkepanjangan atau kemarau panjang, dapat mengganggu produksi pertanian.
Gangguan ini dapat menyebabkan kelangkaan komoditas tertentu, seperti cabai dan bawang, yang akhirnya memicu kenaikan harga.
Praktik spekulasi oleh oknum pedagang yang menimbun barang untuk dijual dengan harga lebih tinggi juga berkontribusi terhadap lonjakan harga. Mereka memanfaatkan momentum kenaikan permintaan untuk meraup keuntungan lebih, yang pada akhirnya merugikan konsumen.
"Dengan memahami faktor-faktor penyebab kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berbelanja, dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga, sehingga momen ibadah dapat dijalani dengan tenang tanpa beban ekonomi yang berlebihan," kata Andi Nur.
Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai alasan kenaikan harga bahan pokok di setiap Ramadan, Anda dapat menonton video berikut: