MAKASSAR, UNHAS.TV - Pasar Kalimbu adalah cerminan geliat perekonomian masyarakat Kota Makassar. Di pasar yang berada di ujung Jalan Veteran Utara, Kota Makassar, itu sayur-mayur dan bahan pokok strategis dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan, dipasok ke tempat itu.
Tidak ada data pasti kapan pasar ini berdiri. Namun, nama pasar itu sedikit memberi gambaran karakteristik pasar tersebut.
"Kalimbu" dalam bahasa Makassar artinya menyelimuti badan dengan sarung agar tidak kedinginan. Kata ini bersesuaian dengan bagaimana pasar itu bergerak.
Sesuai dengan namanya, pasar ini dibuka mulai pukul satu dini hari hingga pukul 7 pagi. Suasana dingin itulah yang kemudian jadi alasan pasar itu dinamakan "Kalimbu".
Pasar tradisional menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti sayur mayur, rempah dan bumbu, serta bahan pokok srategis lainnya.
Salah satu kelebihan dari pasar ini ada pada harga yang lebih murah. Tidak jarang pedagang pengecer atau pedagang partai besar mengambil barang di pasar itu untuk dijual ke pembeli akhir.
Mereka ini bertransaksi sesaat ketika sayur mayur diturunkan dari truk, lalu membeli dalam jumlah yang banyak.
Baso Daeng Liwang, pedagang di Pasar Kalimbu yang telah berdagang sejak 2011 bercerita, khusus sayur mayur kebanyakan didatangkan dari Malino (Kabupaten Gowa), Bantaeng, dan Takalar.
"(sayur mayur) Kebanyakan dari Malino dan Bantaeng. Daun bawang dari Malino, lombok besar dari Takalar," katanya.
Jika pedagang eceran dan pengelola rumah makan umumnya datang pada diri hari, ibu rumah tangga lebih banyak ketika pasar sudah mulai sepi. Pembeli rumahan umumnya hanya datang untuk membeli dalam jumlah yang kecil.(*)
Zahra Tsabitha Sucheng dan Iffa Aisyah Rahman (Unhas TV)