MAKASSAR, UNHAS. TV - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sekaligus Kepala BP2MI, Drs. H. Mukhtarudin, memaparkan sejumlah arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto di Ballroom Unhas Hotel and Convention, Makassar, Kamis (13/11/2025)
Hal itu disampaikan Mukhtarudin dalam kuliah umum yang diikuti mahasiswa Unhas. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendapatkan mandat dalam Sidang Kabinet pada 20 Oktober 2025 lalu.
Arah kebijakan tersebut menekankan dua fokus utama, yakni pertama Peningkatan kualitas perlindungan Pekerja Migran Indonesia dari sebelum, selama, hingga setelah bekerja.
"Kedua adalah peningkatan kapasitas dan keterampilan calon pekerja migran melalui pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis kebutuhan industri global," ujarnya.
Pemerintah saat ini mencatat 359.732 peluang kerja luar negeri, dengan 80,86% di sektor domestik dan 19,24% di sektor formal.
Negara tujuan utama meliputi Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Arab Saudi, dan Jepang, dengan bidang kerja di manufaktur, konstruksi, pertanian, perikanan, perawatan lansia, dan rumah tangga.
Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan 500.000 tenaga kerja terampil di sektor welder dan hospitality melalui kolaborasi lintas lembaga yang melibatkan 37.535 lembaga pelatihan berkapasitas lebih dari 8 juta tenaga kerja.
"Program SMK Go Global turut diperkuat untuk membangun jembatan antara lembaga pendidikan vokasi di Indonesia dengan mitra industri internasional," ujarnya.
Program Migrant Service Centre dan Kelas Migran juga terus diperluas ke berbagai daerah sebagai bentuk sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan dunia usaha dalam menyiapkan tenaga kerja berstandar global.
(Rizka Fraja / Unhas TV)
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtaruddin berfoto bersama Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa di sela kuliah umum yang dilangsungkan di Unhas Hotel, Makassar, Kamis (13/11/2025). (dok unhas tv)








