MAKASSAR, UNHAS.TV - Setiap atlet memiliki alasan tersendiri untuk memilih cabang olahraga yang diminati, termasuk olahraga berkuda. Sebagian memilih karena pandangan bahwa berkuda sangat mengasyikkan. Sebagian lainnya, memilih berkuda setelah cidera usai berolahraga di bidang lain.
Olahraga berkuda merupakan kegiatan yang melibatkan kuda dan penunggang. Olahraga ini sendiri bisa ditujukan untuk mengejar prestasi, bisa pula untuk dijadikan sebagai rekreasi fisik dan mental.
Fahrico Sarudji, atlet sekaligus pelatih berkuda, berkisah pengalamannya mengenal olahraga itu. Ia mengaku sedikit telat memulai olahraga berkuda dan itu ada alasannya.

Sebelumnya, ia adalah pesepakbola. Namun, pada suatu waktu, ia cidera parah dan tidak memungkinkan ia melanjutkan olahraga itu. Atas dorongan atasannya, ia berpindah ke olahraga berkuda.
Menurutnya, olahraga berkuda punya tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar datang dari kuda, hewan yang memiliki sikap agresif. Perlu penyesuaian yang lebih dalam untuk bisa menjalin ikatan emosional yang kuat dengan kuda tunggangannya.
Lain halnya dengan Valda Safika. Kecintaannya pada olahraga berkuda karena kuda adalah hewa yang pandai menangkap emosi manusia. Setelah memiliki kuda tersendiri, semangatnya untuk menjadi atlet berkuda makin berkembang.

Valda berkuda sejak tiga tahun lalu dan pengalaman yang paling tidak bisa ia lupakan ketika pertama kali menaiki kuda, hewan itu bertindak agresif. Valda kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Berbeda dengan keduanya, Kurniati Nursalam baru memulai olahraga berkuda sejak Juni 2024. Tak muda menjalaninya namun berbagai kesulitan yang ia hadapi justru membuatnya semakin jatuh cinta dengan olahraga berkuda.
"Yang membuat saya makin tertarik pada olahraga berkuda karena setiap kuda punya sifat berbeda, saya penasaran dengan setiap kuda yang saya temui," ujarnya kepada Unhas TV.
Ketiga atlet ini berharap peminat olahraga berkuda, khususnya di Sulawesi Selatan, terus meningkat sehingga olahraga berkuda semakin dikenal masyarakat.(*)
Zulkarnaen Jumar Taufik & Rahmatia Ardi (Unhas TV)