UNHAS.TV - Rektor Universitas Hasanuddin Prof DR Ir Jamaluddin Jompa MSc bereaksi atas selebaran Gerakan Menyelamatkan Demokrasi yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas. Prof Jamaluddin menyebut, gerakan itu sama sekali tidak mewakili pernyataan resmi Unhas.
Prof Jamaluddin mengatakan, Unhas menghargai perbedaan politik setiap orang. Meskipun terdapat perbedaan pilihan politik, setiap orang tidak boleh melakukan kampanye politik kepada calon presiden yang tidak disukai.
Sebelumnya beredar selebaran yang mengajak guru besar dan dosen Unhas untuk ikut bersama mengikuti deklarasi Bergerak untuk Menyelamatkan Demokrasi Indonesia. Kegiatan ini dipusatkan di depan Rektorat Unhas, Jumat (2/2/2024) pukul 14:30 Wita.
Berikut ini pernyataan resmi Rektor Unhas:
MAKLUMAT REKTOR
NOMOR: 05426/UN4.1/HK.05/2024
Bapak/ibu/ para Unhas leaders/GB/Dosen dan segenap sivitas akademika Unhas.
Menyimak kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, terutama debat dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden, maka saya selaku Rektor Unhas menyampaikan secara tegas kepada semua sivitas akademika di lingkungan Universitas Hasanuddin agar:
(1). Harus aktif menjaga situasi dan kondisi termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
(2) Kebebesan berpendapat kita hargai dan junjung tinggi sebagai amanat konstitusi, tapi pilihan politik yang beragam juga harus dihormati dan dihargai.
(3) Meskipun terdapat perbedaan pilihan dan preferensi calon presiden, saya ingatkan untuk tidak melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden yang tidak disukai. Hindari menyebarkan informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.
(4)Mari kita menjaga atmosfir akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.
(5). Mari kita menjaga silaturahim dan persaudaraan kampus yang kita cintai bersama. Mari kita jaga dan dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.
(6). Adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan "Menyelamatkan Demokrasi", tidak mewakili Unhas sebagai institusi.
Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberi kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI dan mengabdi untuk bangsa dan negara.
Rektor Unhas.
Prof. Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc.
Pantauan Unhas TV, saat maklumat itu tersebar ke media, Rektor Unhas tidak berada di Rektorat. Hanya ada sejumlah dekan dan Guru Besar Unhas di ruang kerja Rektor yang sedang rapat. Mereka yang hadir antara Prof Sukri Tamma (Dekan Fisip Unhas), Prof Sukri Palutturi (Dekan FKM Unhas), DR Mujetahid (Dekan Kehutanan), dan Ketua Majelis Wali Amanat Prof Alimuddin Unde.(husna)