MAKASSAR, UNHAS.TV - Universitas Muhammadiyah (Unim) Bone mencetak sejarah baru pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-38.
Kampus kecil yang berlokasi di Kabupaten Bone tersebut berhasil meloloskan 13 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), jumlah yang sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dengan capaian ini, UM Bone menempati peringkat ketiga nasional untuk jumlah tim terbanyak yang melaju ke Pimnas 2025.
Capaian tersebut menempatkan UM Bone sejajar dengan perguruan tinggi besar. Posisi pertama ditempati Universitas Hasanuddin dengan 20 tim, disusul Institut Pertanian Bogor dengan 15 tim.
Keberhasilan UM Bone menjadi salah satu kejutan besar pada Pimnas tahun ini yang dipusatkan di Unhas Makassar. Dan setelah penyerahan anugerah juara umum, Unim Bone menempati peringkat 14 dari 70-an kampus.
Rektor Unim Bone Dr Muhammad Jafar SPd MPd ditemui di sela penutupan Pimnas di GOR JK Arenatorium Unhas pada Kamis (27/11/2025), menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan itu bukan hadir tiba-tiba, melainkan hasil dari pembinaan terstruktur dan persiapan panjang.
“Kami memang sudah melakukan persiapan sejak awal, jauh sebelum pertandingan Pimnas,” ujar Jafar.
Ia menjelaskan, UM Bone membentuk tim khusus yang bertugas memberikan pembimbingan intensif kepada mahasiswa berbakat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dalam pernyataannya, Dr. Jafar mengaku bersyukur karena UM Bone mampu menyamai capaian UGM dengan jumlah 13 tim yang lolos dan berhasil menempati posisi ketiga dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta peserta Pimnas.
Pendampingan ini mencakup penyusunan proposal, penguatan metodologi, hingga persiapan presentasi. “Ini bukti bahwa pembinaan talenta mahasiswa berjalan efektif,” tuturnya.
Pada malam penganugerahan, UM Bone juga berhasil membawa pulang satu medali perak. Medali tersebut diraih oleh tim PKM-RSH yang diketuai Faisal Septiwan untuk kategori presentasi.
Prestasi ini semakin menegaskan posisi UM Bone sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) yang menunjukkan perkembangan pesat dalam bidang riset mahasiswa.
Namun bagi Jafar, tujuan Pimnas bukan semata-mata soal kemenangan. Ia menekankan bahwa kompetisi ini merupakan ruang kolaborasi antarmahasiswa dan antarperguruan tinggi di Indonesia.
“Menang atau kalah itu biasa. Yang terpenting adalah bagaimana riset-riset mahasiswa bisa dikembangkan dan diolah menjadi kegiatan wirausaha,” katanya.
Dengan torehan ini, UM Bone menjadi simbol bahwa perguruan tinggi daerah pun mampu bersaing di level nasional melalui komitmen pembinaan dan pengembangan talenta yang berkelanjutan.
(Amina Rahma Ahmad / Zahra Tsabitha Sucheng / Unhas TV)
Rektor Universitas Muhammadiyah Bone Dr Muhammad Jafar SPd MPd saat hadir dalam malam puncak anugerah Pimnas ke-38 Unhas 2025 di JK Arenatorium, Kamis (27/11/2025) malam. (dok unhas tv)



 Makassar Andi Zulkifly-300x186.webp)



-300x169.webp)
