Pendidikan

Teliti Keluarga Yasin Limpo, Irwan Ade Raih Gelar Doktor Ilmu Politik

MAKASSAR, UNHAS.TV - Irwan Ade Saputra berhasil meraih gelar doktor ilmu pemerintahan pada Universitas Hasanuddin setelah berhasil mempertahankan disertasi di depan promotor, co-promotor, dan sejumlah penguji, Kamis (21/8/2025). Ujian promosi doktor bidang ilmu pemerintahan itu berlangsung di Gedung LPPM, Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar.

Irwan yang juga akademisi di Universitas Hasanuddin dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Sulawesi Selatan itu mempertahankan disertasinya yang berjudul "Birokrasi sebagai Instrumen Regenerasi Kekuasan, Studi Kasus Kekuasaan Adnan Purichta Ichsan di Kabupaten Gowa". 

Irwan Ade menyebutkan, butuh setahun untuk meneliti bagaimana Adnan Purichta Ichsan menggunakan birokrasi sebagai mesin politiknya untuk menyukseskan dirinya pada pemilihan Bupati Gowa tahun 2020.

"Ada tiga landasan mengapa penelitian ini menarik yakni akar politik Kolonel Muhammad Yasin Limpo, dominasi keluarga "Yasin Limpo" di Kabupaten Gowa, dan warisan kekuasaan dari Syahrul Yasin Limpo dan Ichsan Yasin Limpo kepada Adnan Purichta Ichsan," kata Irwan Ade.

Irwan Ade lebih menyukai menggunakan istilah keluarga politik ketimbang "dinasti politik" untuk meneliti pengaruh tiga anak Yasin Limpo dalam pemerintahan di Kabupaten Gowa.

Syahrul Yasin Limpo menjabat selama 10 tahun, kemudian diteruskan oleh adiknya Ichsan Yasin Limpo juga selama 10 tahun. Setelah itu, tampuk pemerintahan berikutnya berlanjut selama 10 tahun kepada anak Ichsan: Adnan Ichsan Yasin Limpo. 

Ade juga menyoroti bagaimana afiliasi dengan Partai Golkar dan dampaknya pada kekuasaan keluarga dari dua anak dan cucu Yasin Limpo. Ia juga menyoroti prestasi politik keluarga Yasin Limpo dalam berbagai posisi strategis.

Tak kalah menariknya yakni bagaimana Adnan Purichta menggunakan birokrasi sebagai mesin politik dengan menempatkan loyalis di posisi kunci, sehingga memastikan bahwa program-program yang populer dan mendukung pencalonannya dengan baik. 

"Buktinya terlihat pada kemenangan 91 persen Adnan Purichta Ichsan pada Pilakada 2020," katanya.

Saat meneliti regenerasi kekuasan di Kabupaten Gowa selama 30 tahun terakhir, Ade menggunakan dua pendekatan teori yakni Teori Neo Institusional dan Teori Populisme.

Dari dua pendekatan itu, Ade menggunakannya untuk menganalisa bagaimana cara Adnan Purichta Ichsan memanfaatkan jabatan camat dan lurah dalam memperoleh dukungan dari masyarajat dalam memenangkan Pilkada Gowa tahun 2020: Juga, bagaimana Adnan Purichta Ichsan memanfaatkan jabatan Kepala Dinas untuk menggalang dukungan dari birokrasi dalam memenangkan Pilkada Kabupaten Gowa tahun 2020.

"Serta bagaimana model politik birokrasi yang diterapkan Adnan Purichta Ichsan dalam membentuk birokrasi sebagai instrumen regenerasi kekuasaan," ujarnya.

Pada ujian promosi doktor itu bertindak sebagai promotor yakni Prof Dr Armin Arsyad MSi, co-promotor Prof Dr Nurlinah M MSi dan Dr HAM Rusli MSi. 

Adapun penguji eksternal yakni Prof Dr Murtir Jeddawi SH SSos MSi, mantan Rektor IPDN yang kini menjadi Direktur IPDN Sulawesi Selatan. Para penguji lainnya yakni Prof Dr Muhammad SIP MSi, Prof Dr Gustiana Kambo SIP MSi, dan Dr Andi Lukman Irwan SIP MSi.

Turut hadir pada ujian tersebut yakni mantan Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi (Ketua IKA Fisip Unhas), komisioner Komisi Informasi Pusat Hasrul Hasan, dan sejumlah pengurus Ikatan Alumni (IKA) Unhas.(*)