MAKASSAR, UNHAS.TV - Makanan tradisional tempe kini makin mendunia setelah sejumlah negara bisa menerima makanan bergizi hasil olahan biji kedelai tersebut.
Salah satu negara yang makin menyukai tempe adalah Jepang. Tempe bahkan sudah diekspor ke Jepang dan telah tersedia di 900 gerai pasar swalayan/
Associate Professor Depratment of Biotechnology Osaka University DR Sastia Prama Putri mengatakan, berkat kerjasama berbagai pihak, tempe makin mendunia.
"Apalagi tempe memiliki daya tarik dan nilai unik. Tempe dapat dipadang sebagai pangan fungsional, baik untuk kesehatan dan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia," kata DR Sastia pada kuliah umum bertema Metabolomic for Quality of Valuable Bio Product in Indonesia di Universitas Hasanuddin
Melalui penelitian bersama Universitas Harvard, Amerika Serikat, ditemukan fakta bahwa tempe mengandung meglutol atau (3-hydroxy-3-methylglutarate) yang bisa menurunkan kadar low-density lipoprotein atau sering disebut kolesterol jahat.
Bio aktif Meglutol ini menjadikan tempe makanan ramah untuk penderita kolesterol tinggi. Bahkan untuk orang yang menderita penyakit tertentu. Tempe dari bahan kacang ercis (green pea) adalah tempe dengan kadar meglutol tertinggi yakni sekitar 17 hingga 25 mg dari 100 gram sampel.
Amina Rahma Ahmad & Andi Muhammad Syafrizal (Unhas TV)