Ekonomi

TRG Unhas Hadirkan Gagasan Penguatan UMKM di Audiensi Bersama Wali Kota Makassar

Audiensi

MAKASSAR,UNHAS.TV – Sebuah pertemuan hangat berlangsung di Kantor Wali Kota Makassar (26/8) ketika tim Thematic Research Group (TRG) Human Resource and Behavioral Universitas Hasanuddin (Unhas) memaparkan hasil riset mereka. Dengan tema “Pengembangan Human Capital, Kemampuan Berjejaring, dan Dukungan Pemerintah sebagai Pendorong Bagi Pertumbuhan Kinerja UMKM: Analisis Komparatif Pulau Wisata Samalona dan Langkawi,” audiensi ini tidak sekadar berbicara tentang data akademis, melainkan menyentuh kebutuhan nyata masyarakat pesisir dan pelaku usaha kecil.

Riset yang Lahir dari Pulau

Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Dr. Siti Haerani, SE., M.Si., bersama dosen muda Muhammad Agung Ady Mangilep, S.E., M.Si., serta tiga mahasiswa – Muhammad Umar Data, S.E., M.M., Aliyah Ilyas, dan Virgonia Putri – turun langsung ke lapangan, meneliti dua pulau wisata: Samalona (Makassar) dan Langkawi (Malaysia). Perbandingan ini membuka perspektif baru: bagaimana dukungan pemerintah, investasi SDM, dan jaringan kemitraan dapat menjadi katalis bagi UMKM di kawasan wisata.

“Pulau bukan hanya destinasi, tetapi ekosistem ekonomi. UMKM adalah denyut nadinya,” ungkap Prof. Haerani dalam pertemuan tersebut.

Pemerintah Kota dan Peran Lintas Sektor

Wali Kota Makassar menyambut positif gagasan tim Unhas. Ia menegaskan pentingnya memperkuat koordinasi lintas sektor. Tidak tanggung-tanggung, Pemkot mengalokasikan Rp 5 miliar untuk menghadirkan event nasional maupun internasional di Makassar. Harapannya, pelaku UMKM lokal mendapat panggung yang lebih luas.

Strategi lain yang sedang dijalankan ialah menggandeng asosiasi perhotelan: produk-produk UMKM dibundling dalam paket kamar dan menu hotel. Dengan cara ini, wisatawan domestik maupun internasional tidak hanya menikmati keindahan Makassar, tetapi juga membawa pulang cita rasa lokal.

Inkubasi UMKM Menuju Pasar Ekspor

Audiensi ini juga menyoroti peran Pusat Inkubasi Dinas Koperasi & UKM yang sedang mendorong pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor. “Ujung dari UMKM adalah ekspor. Jika produk berhasil diekspor, maka tata kelola dan kualitas sudah diakui dunia,” jelas Wali Kota. Pemerintah pun berperan sebagai regulator sekaligus pemicu, memastikan akses modal, bahan baku, hingga teknologi pengolahan tersedia.

Di sisi lain, pembangunan infrastruktur diarahkan pada konektivitas antar-pulau, penataan wilayah wisata, dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, S.H. (kiri), menerima audiensi tim Thematic Research Group (TRG) Human Resource and Behavioral Universitas Hasanuddin yang dipimpin Prof. Dr. Siti Haerani, SE., M.Si. (kanan), Selasa (26/8/2025) di Kantor Wali Kota Makassar. Pertemuan ini membahas hasil riset bertema “Pengembangan Human Capital, Kemampuan Berjejaring, dan Dukungan Pemerintah sebagai Pendorong Pertumbuhan Kinerja UMKM: Analisis Komparatif Pulau Wisata Samalona dan Langkawi.” Dalam kesempatan tersebut, tim peneliti Unhas menyampaikan rekomendasi penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan infrastruktur, hingga investasi sumber daya manusia untuk mendukung UMKM dan masyarakat kepulauan. (Kredit: Tim  TRG Unhas).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, S.H. (kiri), menerima audiensi tim Thematic Research Group (TRG) Human Resource and Behavioral Universitas Hasanuddin yang dipimpin Prof. Dr. Siti Haerani, SE., M.Si. (kanan), Selasa (26/8/2025) di Kantor Wali Kota Makassar. Pertemuan ini membahas hasil riset bertema “Pengembangan Human Capital, Kemampuan Berjejaring, dan Dukungan Pemerintah sebagai Pendorong Pertumbuhan Kinerja UMKM: Analisis Komparatif Pulau Wisata Samalona dan Langkawi.” Dalam kesempatan tersebut, tim peneliti Unhas menyampaikan rekomendasi penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan infrastruktur, hingga investasi sumber daya manusia untuk mendukung UMKM dan masyarakat kepulauan. (Kredit: Tim TRG Unhas).


Investasi SDM: Dari Pulau untuk Dunia

Yang tak kalah penting, perhatian tertuju pada investasi sumber daya manusia. Pemerintah mendorong adanya boarding school hingga tingkat SMP bagi anak-anak pulau, peningkatan kapasitas guru dan tenaga kesehatan, serta program capacity building lewat Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Koperasi & UKM. Beasiswa diharapkan bisa memperkuat akses pendidikan tinggi bagi generasi muda pulau.

Di sinilah Unhas mengambil peran. Para akademisi tidak hanya diminta memberikan teori, tetapi solusi praktis yang dapat segera diterapkan di lapangan. Dengan riset seperti yang dilakukan TRG, Unhas menunjukkan komitmennya: ilmu pengetahuan hadir untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Menjembatani Akademik, Pemerintah, dan Masyarakat

Audiensi ini menggambarkan sinergi tiga pihak – akademisi, pemerintah, dan masyarakat. TRG Unhas menghadirkan analisis dan data; pemerintah menyediakan kebijakan dan regulasi; sedangkan UMKM menjadi motor penggerak ekonomi.

“Makassar memiliki potensi besar sebagai kota maritim dan destinasi wisata. UMKM harus menjadi wajah yang menampilkan identitas lokal kita,” tutup Prof. Haerani.(*)