MAKASSAR, UNHAS.TV - Program Makan Bergizi gratis yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto punya dampak besar pada dunia peternakan di Indonesia, khususnya pada industri susu Tanah Air.
Menurut Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Syahdar Baba SPt MSi, sasaran utama dari progam Makan Bergizi adalah menciptakan manusia unggul melalui asupan makanan yang tidak hanya bergizi tetapi juga seimbang
"Dari sisi produksi telur dan daging ayam, kita (Indonesia) sudah aman. Tapi soal susu yang menjadi kebutuhan penting, ini masih banyak yang diimpor. Melalui Makan Bergizi ini, kita harapkan industri susu lokal bisa mengambil peran dan menjadikan momentum ini sebagai titik balik," ujarnya.
Syahdar menambahkan, Fakultas Peternakan Unhas siap mengambil peran strategis untuk mendukung visi besar ini. Ia berharap jika program ini dijalankan dengan baik dan serius, bukan cuma gizi anak-anak yang terjamin tetapi juga perekonomian masyarakat melalui pendekatan berbasis kedaulatan pangan, ikut terdongkrak.
Ia menyoroti perekonomian Indonesia saat ini, sekitar 80 hingga 90 persen masih berpusat di perkotaan. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam proses penyediaan bahan pangan di program Makan Bergizi, ketahanan pangan Indonesia akan tetap terjaga. Dampak lainnya adalah, pedesaan ikut merasakan dinamikan perekonomian dari program pemerintah itu.
"Unhas sendiri telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Makan Bergizi untuk membantu pemerintah menyusun program yang lebih terstruktur. Kami memiliki banyak sarjana peternakan yang bisa dilibatkan," katanya.
Yang dibutuhkan saat ini, ujarnya, adalah arah yang jelas serta pola sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas peternakan rakyat.
Prof Syahdar menekankan pentingnya kolaborasi antara teknologi modern dan peternakan tradisional untuk memastikan keberlanjutan ketersediaan bahan pangan. Salah satu tren yang menarik perhatian adalah lab-grown meat atau daging yang diproduksi di laboratorium. Meskipun inovasi ini memiliki pasar tersendiri, pasar konvensional tetap memiliki daya tariknya.
Ia juga mengajak generasi muda mulai melirik sektor peternakan sebagai profesi masa depan. "Peternak itu hebat! Mereka adalah pahlawan yang menyediakan makanan bergizi bagi bangsa. Generasi muda harus mulai berpikir bahwa peternakan bukan hanya menjanjikan secara pendapatan, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi negara dan pembangunan SDM," ucapnya.
Ia berharap program Makan Bergizi menjadi langkah awal mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, inovasi teknologi, dan semangat generasi muda. Dengan kerja sama semua pihak, peternakan Indonesia siap menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.(*)