“Ini diharapkan dapat menjadi platform bagi akademisi dan praktisi untuk bekerja sama dalam merumuskan solusi atas permasalahan yang dihadapi sektor maritim. Tentu, harapan bersama, ide dan gagasan serta solusi yang ditawarkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan publik," jelas Prof JJ.
Selanjutnya Prof JJ, sebagai pembicara utama memaparkan materinya. Ia menjelaskan gagasannya tentang “Integrating Science and Local Knowledge for Sustainable Maritime Governance in Southeast Asia”.
Gagasan tersebut memuat tentang sumber daya dan tantangan maritim, pendekatan ilmiah terhadap pengelolaan sumber daya maritim hingga pengetahuan lokal dan praktik berbasis masyarakat.
Secara umum, Prof JJ menjelaskan bahwa Tata kelola maritim mengacu pada sistem, aturan, dan kerangka kerja yang digunakan negara, organisasi, dan masyarakat untuk mengelola sumber daya laut dan memastikan pemanfaatannya berkelanjutan.
SAMBUTAN. Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa saat memberikan sambutan dalam konferensi internasional bertajuk "The 2nd International Conference on Administrative Science 2024 di Hotel Unhas, Rabu (16/10/2024). (dok Humas Unhas)
"Ini melibatkan kombinasi kebijakan, pengaturan kelembagaan, dan kemitraan yang mencakup dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial," jelasnya.
“Tata kelola maritim sangat penting bagi negara-negara Asia Tenggara karena keanekaragaman hayati laut yang kaya. Kita memiliki Terumbu karang, perikanan, dan ekosistem bakau yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan mata pencaharian.
"Perairan regional negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina menghadapi tantangan lintas batas misalnya, penangkapan ikan ilegal, polusi, dan sengketa maritim,” jelas Prof JJ.
Setelah pemaparan materi dari para narasumber, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta aktif memberikan pertanyaan dan tanggapan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi parallel. Konferensi dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (17/10/2024).(*)