Nasional
Saintek

Unhas Tuan Rumah Masa Depan Industri Kelapa Sawit Indonesia



Inovasi dari Unhas: Drone Pemotong Sawit Tampil di Hadapan BPDP.
Dr. Eng. Andi Amijoyo Mochtar, S.T., M.Sc., (berdiri) menjelaskan prototipe drone pemotong pelepah sawit di hadapan tim Monev dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di LPPM Unhas. Penelitian ini merupakan salah satu dari dua riset unggulan Unhas yang diharapkan dapat membawa kemajuan signifikan bagi industri kelapa sawit nasional. Kredit: Dr. Eng. Andi Amijoyo Mochtar, S.T., M.Sc.
Inovasi dari Unhas: Drone Pemotong Sawit Tampil di Hadapan BPDP. Dr. Eng. Andi Amijoyo Mochtar, S.T., M.Sc., (berdiri) menjelaskan prototipe drone pemotong pelepah sawit di hadapan tim Monev dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) di LPPM Unhas. Penelitian ini merupakan salah satu dari dua riset unggulan Unhas yang diharapkan dapat membawa kemajuan signifikan bagi industri kelapa sawit nasional. Kredit: Dr. Eng. Andi Amijoyo Mochtar, S.T., M.Sc.


Inovasi untuk Dunia yang Lebih Baik

Agenda Monev ini tidak berhenti di ruang seminar. Para peserta melakukan kunjungan lapangan, meninjau langsung pengujian teknologi seperti robot dan drone di lapangan, serta melihat bagaimana inovasi ini dapat diterapkan secara nyata.

Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong terciptanya inovasi yang memperkuat daya saing industri kelapa sawit Indonesia di pasar global. Namun lebih dari itu, ada visi besar yang melampaui kepentingan industri: menciptakan praktik pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan teknologi seperti drone, robot, dan AI, industri sawit dapat mengurangi dampak negatif terhadap alam, sekaligus meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan para petani.

Dr.Andi Amijoyo menjelaskan bahwa, meskipun kontrak penelitian timnya dengan BPDP hanya dua tahun (2023-2025), inovasi drone yang dihasilkan sangat maksimal. "Hasil dari penelitian ini adalah dua prototipe drone pemotong pelepah, FGD (Forum Group Discussion), publikasi ilmiah, dan paten," jelas Andi Amijoyo.

Ia menambahkan, timnya yang terdiri dari Prof. Ir. Salengke, M.Sc., Ph.D; Dr. Ir Abdul Azis, STP; Fauzan, STP, MP; Rudi, ST, MT; dan Lukman Kasim, ST, MT, berharap penelitian ini akan berakhir dengan penilaian sangat baik dari komite litbang sawit pada September 2025.

Penggunaan drone dalam pemanenan tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga mengurangi risiko cedera bagi pekerja dan membuka peluang bagi praktik perkebunan yang lebih modern.

Inisiatif Unhas dan BPDP ini membuktikan bahwa kelapa sawit, yang sering menjadi subjek kontroversi, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kekuatan pendorong pembangunan yang berdampak positif bagi ekonomi, lingkungan, dan seluruh umat manusia. (*)