MAKASSAR, UNHAS.TV - Warga Palestina, khususnya yang berada di Jalur Gaza, masih terus kesulitan mendapatkan air bersih sebagai dampak konflik bersenjata yang melibatkan Hamas dan Palestina.
Data terbaru menunjukkan, 1.622 kilometer jaringan air bersih rusak dan lebih dari 2.523 unit sumur warga hancur di tengah tingginya kebutuhan air bersih di Gaza Selatan dan Gaza Utara.
Menyadari hal itu, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama mitra Wakaf Salman, mitra setempat di Gaza, GDD (Gazze Destek Dernegi), beserta
Bulan Sabit Merah Palestina, melanjutkan bantuan air bersih kepada warga Gaza yang paling terdampak, khususnya di wilayah Khan Younis (Gaza Selatan) dan Gaza Utara.
Selain untuk membuka kembali akses bantuan air bersih, bantuan ini juga merupakan bagian dari upaya kemanusiaan berkelanjutan PMI untuk membantu masyarakat Palestina di tengah situasi darurat yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik.
"Situasi di Gaza sangat memprihatinkan. PMI bersama mitra terus berupaya menyalurkan bantuan, termasuk air bersih, bagi warga yang terdampak. Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas, karena setiap dukungan sangat berarti bagi mereka yang berjuang untuk bertahan hidup,” jelas Sekretaris Jenderal PMI AM Fachir melalui siaran persnya ke Unhas TV.
PMI menyebutkan, sejak pecahnya perang pada Oktober 2023, lebih dari 2,3 juta penduduk di Jalur Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah. Kehancuran sistematis terhadap sumber pangan, pertanian, air bersih, serta penutupan akses perbatasan yang berkepanjangan telah menyebabkan kondisi hidup yang sangat tragis bagi masyarakat Gaza.
Sekitar 75 persen lahan pertanian telah hancur (11.293 dari total 15.053 hektar), dan lebih dari 96% ternak dan unggas telah musnah. Harga pangan
melonjak drastis antara 400 persen hingga 2.600 persen, sementara seluruh pabrik roti bersubsidi berhenti beroperasi akibat kelangkaan bahan bakar dan tepung.
Dampak kelaparan sudah mulai merenggut nyawa. Hingga saat ini, lebih dari 58 orang dilaporkan meninggal karena kelaparan, termasuk 53 anak-anak, dan sebanyak 3.500 anak berada dalam kondisi gizi buruk akut yang mengancam nyawa. Bahkan, pada 25 April 2025, Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan bahwa seluruh pasokan makanan mereka di Gaza telah habis.
PMI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung penggalangan dana dan doa untuk rakyat Palestina, agar bantuan dapat terus disalurkan dan meringankan penderitaan warga sipil, khususnya anak-anak, yang menjadi korban utama dari krisis ini.
Bagi yang ingin menyumbang untuk Gaza, PMI membuka rekening sumbangan Gaza melalui website pmi.or.id, dengan klik menu Donasi dan pilih tujuan donasi: Bantu Gaza Bangkit dan Pulih Kembali.(*)