MAKASSAR, UNHAS.TV - Direktorat Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) membagikan jas almamater secara gratis kepada seluruh mahasiswa baru program sarjana dan vokasi Tahun Akademik 2025/2026.
Fasilitas ini diberikan sebagai bentuk penyambutan dan identitas resmi bagi mahasiswa baru, sekaligus mendukung semangat kebanggaan terhadap almamater.
Mahasiswa baru dari seluruh jalur penerimaan, termasuk SNBP, SNBT, dan Jalur Mandiri, diminta mengisi formulir ukuran jas almamater secara lengkap dan benar. Pengisian form dilakukan secara daring melalui laman yang telah disediakan hingga batas waktu 19 Juli 2025. Jas almamater diproduksi berdasarkan ukuran yang dipilih mahasiswa saat registrasi dan tidak dapat ditukar setelah dibagikan.
Pembagian jas almamater dilaksanakan secara bertahap berdasarkan jalur masuk dan fakultas masing-masing. Proses pengambilan berlangsung di GOR JK Arenatorium Universitas Hasanuddin mulai 28 Juli hingga 7 Agustus 2025.
Mahasiswa diwajibkan membawa bukti registrasi ulang dan/atau bukti pembayaran UKT saat mengambil jas. Pengambilan tidak dapat diwakilkan dan wajib dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Melalui wawancara pada Kamis (7/8), Kasubdit Kelembagaan Mahasiswa Muhammad Irdam Ferdiansah PhD menjelaskan bahwa pemberian jas almamater secara gratis merupakan upaya Unhas untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa baru.
"Ide pemberian jas almamater secara gratis ini hadir dari keinginan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswa baru. Salah satu hal yang kami nilai perlu ditingkatkan adalah fasilitas dasar yang langsung dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa.
Hasil diskusi dengan Direktur Kemahasiswaan dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, kemudian menyepakati bahwa pada tahun ini kita mencoba memberikan jas almamater secara gratis," ungkapnya.
Mekanisme pendistribusian telah dirancang dengan sistematis dan dilaksanakan berdasarkan jalur penerimaan mahasiswa. Proses ini telah berjalan selama kurang lebih dua minggu dan pembagiannya diatur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Irdam juga menjelaskan bahwa inisiatif ini telah dibahas sejak penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT). Meskipun sempat menghadapi kendala terkait optimalisasi anggaran di awal tahun, pihaknya tetap berupaya mewujudkan program ini.(*)