Budaya

Akkaleo Dodoro, Tradisi Tahunan Desa Lantang di Takalar Jelang Panen Padi

Dalam tradisi warga Desa Lantang yakni Akkaleo Dodoro itu, memilik makna dan nilai moral yang terkandung di dalamnya yaitu :

Nilai Solidaritas/Gotong Royong

Tradisi A’dodoro’, atau pembuatan dodol, menumbuhkan rasa persaudaraan melalui proses pembuatannya. Banyak orang terlibat dalam kegiatan ini, menunjukkan semangat kebersamaan dan kepekaan sosial.

Setiap orang mendapat giliran mengaduk dodol untuk menghindari kegagalan dalam pembuatannya. Interaksi sederhana ini memperkuat silaturahmi dan persaudaraan di antara masyarakat.

Nilai Kedermawanan

Sebagai budaya yang melibatkan banyak orang, tradisi A’dodoro’ menjadi sarana dakwah yang efektif dalam menyampaikan nilai-nilai kedermawanan.

Budaya ini mencerminkan upaya menata hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam, yang selaras dengan ajaran Islam.

Semua orang yang terlibat dalam pembuatan dodol berpartisipasi dalam semangat gotong royong dan kedermawanan.

Nilai Kesyukuran

Tradisi tahunan ini juga menjadi bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan. Pelaksanaannya menjelang panen raya sebagai ungkapan terima kasih atas hasil panen yang melimpah.

Menurut Saad Riyadh dalam bukunya "Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah," syukur manusia terdiri dari tiga aspek: ilmu pengetahuan, keadaan, dan amal perbuatan.

Tradisi a’dodoro’ mencakup ketiga aspek ini dan dodol yang dibuat disedekahkan kepada masyarakat sekitar, pengunjung, dan kerabat dari luar Desa Lantang.

Proses Pembuatan Dodol

>> Baca selanjutnya

>> Baca Selanjutnya