JAKARTA, UNHAS.TV - Rumah Sakit Umum Pekerja kini berada di bawah komando baru. dr. Iswanto, MKM, resmi dilantik sebagai direktur utama pada Kamis, 26 Juni 2025, dalam sebuah seremoni yang menandai tonggak penting bagi transformasi rumah sakit rujukan pekerja ini.
Rumah sakit tipe C yang terletak di kawasan industri strategis Jabodetabek ini memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan, khususnya kalangan buruh dan pekerja formal.
Di tengah tantangan sistem jaminan sosial dan tingginya beban layanan, pemilihan sosok dengan latar belakang klinis, kebijakan, dan organisasi dianggap krusial — dan di sinilah dr. Iswanto hadir membawa harapan baru.
“Sebagai rumah sakit yang berpihak pada pekerja, kami ingin menjadikan RS Umum Pekerja sebagai simbol pelayanan yang cepat, inklusif, dan profesional. Ini bukan sekadar fasilitas kesehatan, tapi bagian dari ekosistem produktivitas nasional,” ujar Iswanto dalam pidato perdananya.
Dari Klinik ke Senayan
Pria asal Buton Utara yang pernah memimpin HMI Cabang Makassar Timur ini memiliki pengalaman yang kaya. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini memulai karier di layanan primer.
Ia tercatat sebagai dokter fungsional di Klinik Hadi Medika Centre (2017–2021), sekaligus menjalani praktik di Klinik Merial Health (2019–2022). Namun, pengabdiannya tak berhenti di ruang pemeriksaan.

Pada 2017, Iswanto dipercaya sebagai Tenaga Ahli DPR RI untuk bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, posisi yang ia emban selama tiga tahun. Di sinilah ia terlibat langsung dalam proses legislasi, merumuskan kebijakan strategis terkait sistem kesehatan nasional dan perlindungan pekerja.
Pengalaman kebijakan tersebut mengantarkannya ke ranah kelembagaan, di mana sejak 2022, ia menjadi Anggota Komite Audit Non Dewan Pengawas BPJS Kesehatan. Tugas ini memberinya wawasan sistemik tentang tata kelola jaminan sosial, pengawasan keuangan, hingga optimalisasi pelayanan peserta JKN.
Di dunia profesi, Iswanto aktif membangun ekosistem tenaga medis. Ia menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi di Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) DKI Jakarta periode 2022–2025, berperan dalam penguatan kelembagaan dokter umum dan advokasi kebijakan.
Rumah Sakit untuk Zaman Baru
Mengemban amanah sebagai direktur RS Umum Pekerja, Iswanto membawa visi pelayanan yang adaptif terhadap tantangan industri modern. Ia menyoroti pentingnya efisiensi manajerial, pemanfaatan teknologi informasi kesehatan, serta pendekatan yang lebih humanis dan responsif terhadap kebutuhan pasien pekerja.
“Kami harus memastikan bahwa rumah sakit ini tidak hanya sigap secara klinis, tetapi juga mampu membangun kepercayaan publik — terutama dari para pekerja yang selama ini mungkin merasa akses mereka ke layanan kesehatan belum optimal,” tegasnya.
Iswanto juga menyebut perlunya memperkuat kolaborasi lintas sektor. Ia mendorong kemitraan dengan perusahaan, serikat pekerja, dan BPJS Kesehatan agar tercipta sistem rujukan dan pembiayaan yang transparan, adil, dan berkelanjutan.
Dengan jejak lintas bidang yang jarang dimiliki seorang dokter, kehadiran dr. Iswanto di pucuk pimpinan RS Umum Pekerja menjadi harapan akan hadirnya kepemimpinan yang bukan hanya paham seluk-beluk medis, tetapi juga tanggap terhadap kompleksitas sistem kesehatan dan dinamika sosial-ekonomi pekerja Indonesia.
Penunjukannya membuka lembaran baru — bukan hanya bagi institusi yang ia pimpin, tetapi juga bagi paradigma pelayanan kesehatan berbasis keberpihakan dan keberlanjutan.