JAKARTA, UNHAS.TV – Alumnus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Ilham Akbar Mustafa, resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtaruddin, yang menjabat untuk periode 2025–2029 di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Ilham mendampingi Mukhtaruddin, seniornya di Partai Golkar. yang baru dilantik sebagai menteri pada 8 September 2025, menggantikan Abdul Kadir Karding.
“Saya menganggap ini sebagai amanah. Saya siap memberi kontribusi terbaik bagi bangsa ini,” kata pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum AMPG.
Ia mengaku banyak pekerjaan rumah menanti. Sebagai staf khusus, Ilham bertekad membumikan ide-ide untuk meningkatkan harkat pekerja migran, termasuk memperkuat pendidikan vokasi dan menciptakan nilai tambah ekonomi di daerah asal para pekerja.
Ilham adalah alumnus Teknik Sipil Universitas Hasanuddin dan lulusan magister Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan dari Universitas Indonesia. Namanya mencuat ketika maju sebagai kandidat Ketua Umum PB HMI.
Dari Poigar ke Panggung Politik Nasional
Lahir di Ternate pada 12 Juli 1989, Ilham menapaki masa kecilnya di Poigar, Bolaang Mongondow, jauh dari pusat kuasa dan hiruk pikuk politik. Ia menempuh pendidikan di SD Negeri 2 Poigar, SMP Negeri 1 Poigar, dan SMA Negeri 2 Kotamobagu.
Setelah menamatkan kuliah teknik di Makassar, ia melanjutkan studi ke UI. Dari sana, tumbuh pandangan yang memadukan rasionalitas teknokrat dengan kepekaan sosial.

“Banyak orang muda berpikir politik itu kotor. Tapi kalau semua anak muda menjauh, siapa yang akan membersihkan?” ucapnya dalam sebuah diskusi publik di Jakarta awal tahun ini.
Kegelisahan itu berubah menjadi jalan hidup. Sejak mahasiswa, Ilham aktif dalam berbagai organisasi nasional: Wakil Sekretaris PB HMI (2016–2018), Ketua Bidang Pekerjaan Umum di DPP KNPI (2019–2021), hingga Ketua Kompartemen di BPP HIPMI (2019–2024).
Selain itu, ia juga menjajal dunia profesional sebagai direktur dan komisaris di beberapa perusahaan konstruksi dan energi. Namun di balik semua kesibukan itu, politik tetap menjadi poros utama perjalanannya—bukan sebagai ambisi, tapi sebagai ruang kaderisasi dan perubahan.
Politik sebagai Jalan Kaderisasi
Sebagai Wakil Ketua Umum AMPG, Ilham memikul misi ganda: menjadi jembatan antara generasi muda dan struktur partai yang masih didominasi senior. Ia mendorong perubahan cara pandang bahwa politik bukan sekadar panggung, melainkan ekosistem yang harus diperbarui.
Bagi Ilham, regenerasi tidak cukup dengan memberikan panggung seremonial. Anak muda harus masuk ke “dapur organisasi,” ikut mengambil keputusan, dan memahami tanggung jawab kekuasaan dari dalam.
“Politik tanpa kaderisasi ibarat bangunan tanpa pondasi. Mungkin tampak indah, tapi robohnya tinggal menunggu waktu,” katanya.
Menata Masa Depan dari Belakang Layar
Ilham bukan tipe politisi yang haus sorotan. Ia lebih memilih bekerja dalam diam: membangun jaringan, menyusun strategi, membina kader muda, dan menautkan AMPG dengan komunitas digital dan sosial di akar rumput.
Sementara banyak politisi muda berlomba tampil di media, Ilham menapaki jalur yang jarang dilalui: membangun sistem kaderisasi yang tahan lama. Ia percaya, perubahan sejati tidak lahir dari retorika, tetapi dari kerja senyap yang konsisten.
Di usianya yang belum genap 40 tahun, Ilham Akbar Mustafa menunjukkan bahwa politik bisa dijalani dengan nurani, kesabaran, dan visi jangka panjang. Ia tidak menunggu panggung, tapi membangunnya pelan-pelan dari bawah.
Dari kampung kecil di Poigar hingga ruang rapat kementerian di Jakarta, perjalanannya adalah cermin tentang satu hal sederhana: bahwa perubahan tidak lahir dari kebetulan, tetapi dari keberanian untuk memilih jalan yang sunyi dan menapakinya dengan tekun.