JAKARTA, UNHAS.TV - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama penyaluran bantuan logistik untuk korban bencana alam di Sumatera dan Aceh.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Markas Pusat PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2025).
Shinta W Kamdani menyampaikan keprihatinan dunia usaha atas bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh. Ia menegaskan, Apindo mendorong keterlibatan aktif pelaku usaha dalam membantu masyarakat terdampak.
"Sebagai asosiasi perusahaan Indonesia, kami merasa terpanggil untuk berperan. Kami menggalang anggota agar dapat membantu masyarakat di lokasi bencana," ujar Shinta.
Menurut Shinta, penyaluran bantuan akan lebih efektif jika dilakukan melalui organisasi yang telah memiliki jaringan dan sumber daya di lapangan. Karena itu, Apindo memilih bekerja sama dengan PMI.
"PMI sudah memiliki aparat, relawan, dan infrastruktur yang memadai untuk menyalurkan bantuan secara tepat sasaran dan tepat waktu," katanya.
Shinta menjelaskan, Apindo memiliki sekitar 15 ribu perusahaan anggota dengan lebih dari 65 ribu perwakilan dalam ekosistemnya yang tersebar di 38 provinsi dan 311 kabupaten/kota. Seluruh perwakilan daerah Apindo diminta berkoordinasi langsung di wilayah terdampak.
Bantuan yang dihimpun berasal dari Apindo pusat maupun daerah. Selain bantuan darurat, Apindo juga menyiapkan dukungan jangka panjang untuk tahap rehabilitasi dan pemulihan ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha dan UMKM yang terdampak bencana.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menjelaskan bahwa penanganan bencana dilakukan melalui tiga tahap yakni tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
"Pada tahap tanggap darurat, fokusnya adalah penyediaan makanan dan minuman, layanan kesehatan, serta tempat penampungan. Saat ini kita mulai masuk ke tahap rehabilitasi," ujar Jusuf Kalla.
Ia menyebutkan, sekitar 190 ribu rumah di tiga provinsi terdampak perlu dibersihkan sebelum masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing. Proses ini diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga bulan dengan melibatkan relawan, PMI, TNI, dan Polri.
Selain itu, sektor pertanian juga mengalami kerusakan serius. Sekitar 60 ribu hektare lahan sawah tertutup material banjir dan tidak dapat digunakan sehingga memerlukan proses pengerukan dan rekonstruksi.
Jusuf Kalla menambahkan, PMI kini menerapkan sistem logistik berbasis pembelian lokal untuk mempercepat distribusi bantuan sekaligus menggerakkan ekonomi setempat.
"Kalau bisa dibeli di daerah terdampak atau daerah terdekat, kita beli di sana. Ini jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan mengirim dari Jakarta," jelasnya.
Terkait bantuan internasional, Jusuf Kalla menyatakan pemerintah membuka pintu bagi bantuan asing dari organisasi sosial internasional, meski penanganan utama masih mengandalkan kemampuan nasional.
Kerja sama Apindo dan PMI ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dunia usaha dan lembaga kemanusiaan dalam penanganan bencana, baik pada tahap darurat maupun pemulihan jangka panjang.(*)
BANTUAN - Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menandatangani nota kesepahaman kerja sama penyaluran bantuan bencanna alam ke wilayah Sumatera dan Aceh, Senin (22/12/2025). Foto: PMI







