Kesehatan
News
Tahukah Kamu?

Berhijab Seharian, Begini Cara Cegah Munculnya Ketombe dan Kutu Kepala?

UNHAS.TV - Pemakaian hijab sudah menjadi bagian dari identitas sekaligus gaya hidup muslimah di Indonesia. Namun, di balik kenyamanan dan nilai religiusnya, ada tantangan kesehatan yang tak boleh diabaikan.

Yakni munculnya masalah pada rambut dan kulit kepala yang tertutup sepanjang hari. Tantangan itu adalah munculnya ketombe, rasa gatal, hingga serangan kutu kepala, meski si pemakai terlihat menjaga kebersihan.

Di negara tropis seperti Indonesia, udara lembap dan suhu panas mempercepat produksi minyak di kulit kepala.

Bagi wanita berhijab, kondisi ini ibarat “ruang tertutup” yang membuat rambut lebih sulit bernapas. Akibatnya, jamur penyebab ketombe maupun kutu kepala dapat berkembang biak dengan mudah.

“Sekarang hijab sudah menjadi tren luas, artinya kebersihan rambut justru harus lebih diperhatikan,” kata Prof. Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.D.V.E, Subsp. O.B.K, FINSDV, FAADV, dokter spesialis dermatologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Menurutnya, suhu panas di bawah hijab memicu produksi minyak berlebih di kulit kepala. Jika tidak dibersihkan dengan baik, rambut menjadi rentan berketombe.

Perawatan Rambut yang Dianjurkan

Prof. Anis menegaskan, frekuensi keramas harus disesuaikan dengan jenis rambut. Rambut berminyak lebih baik dicuci setiap hari dengan sampo ringan.

Sementara rambut kering memerlukan bantuan conditioner untuk menjaga kelembapan. Rambut yang telah dicuci juga sebaiknya dikeringkan sepenuhnya sebelum kembali ditutupi hijab.



Dokter Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika FK Unhas, Prof Dr dr Anis Irawan Anwar SpDVE SubspOBK FINSDV FAADV. (dok unhas.tv)


“Kulit kepala yang lembap adalah kondisi ideal bagi jamur dan parasit. Jadi, mengeringkan rambut itu sama pentingnya dengan mencucinya,” ujarnya.

Selain itu, pemakaian hijab berbahan ringan dan menyerap keringat juga bisa membantu menjaga sirkulasi udara di sekitar kulit kepala. Gaya hijab yang terlalu ketat sebaiknya dihindari karena dapat memperparah iritasi kulit kepala.

Masalah Medis yang Masih Nyata

Meski era modern menawarkan banyak produk perawatan rambut, masalah ketombe dan kutu kepala masih sering ditemukan di praktik medis. Studi Sari & Pramudito (2021) dalam Journal of Health Science and Prevention menyebutkan bahwa ketombe tetap menjadi salah satu keluhan dermatologi terbanyak di Indonesia.

Prevalensi keluhan kulit kepala mencapai 50 persen populasi. Faktor pemakaian hijab disebut turut memengaruhi, terutama jika kebersihan tidak terjaga optimal.

Sementara penelitian lain oleh Khan et al. (2019) di International Journal of Trichology menemukan bahwa pemakaian penutup kepala dalam waktu lama meningkatkan risiko pertumbuhan jamur Malassezia, penyebab utama ketombe.

Penelitian ini menegaskan bahwa rutinitas perawatan rambut yang sederhana sekalipun dapat mencegah komplikasi lebih lanjut, termasuk infeksi kulit.

Hijab tidak semestinya menjadi penghalang bagi rambut sehat. Sebaliknya, dengan pola perawatan yang konsisten, rambut tetap bisa terjaga meski tertutup seharian.

“Kuncinya ada pada kebersihan. Rambut yang bersih akan terhindar dari ketombe maupun kutu kepala, meski setiap hari tertutup hijab,” kata Prof. Anis menutup wawancara.

Dengan kesadaran dan pengetahuan yang cukup, muslimah dapat tampil percaya diri tanpa mengorbankan kesehatan rambut. Hijab adalah identitas, sementara rambut sehat adalah penunjang kenyamanan. Keduanya bisa berjalan beriringan.

(Venny Septiani Semuel / Unhas.TV)