Hiburan

Bintang Film Uang Panai 2 ke Unhas TV

PANAI - Bintang film uang Panai 2 bersama Kapolda Sulsel Irjen Polisi Andi Rian Djajadi. (foto: handover)

MAKASSAR, UNHAS.TV - Setelah digarap lebih dari dua tahun, film "Uang Panai 2" akan tayang di biokop Tanah Air mulai 8 Agustus 2024.

Sejumlah promosi telah dilakukan oleh pihak produser termasyk saat jumpa pers di satu mal di Kota Makassar, 31 Juli. Tim produksi juga sudah bertemu dengan Kapolda Sulsel Irjen Polisi Andi Rian Djajadi Ryacudi dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ikhsan Yasin Limpo.

Serangkaian dengan promosi, tim produksi dan sejumlah bintang film Uang Panai 2 juga akan mengunjungi Unhas TV pada Senin (5/8/2024) siang.

Sedianya kunjungan ke Unhas TV pada Sabtu (3/8/2024) siang karena bertepatan dengan kunjungan ke Masjid Hajja Sitti Mang di Tamalanrea, namun diundur.

Produser film Uang Panai 2 Andi Ashari Arraniri mengatakan, kunjungan ke Unhas TV ini merupakan bagian dari perkenalan film Uang Panai ke masyarakat luas khususnya di Kota Makassar. Ia berharap film Uang Panai 2 ini mengikuti kesuksesan film sejenis yang tayang pada 2016 lalu.

Seperti pada film Uang Panai Mahal, bintang utama film komedi Uang Panai 2 ini masih bertumpu pada tokoh Tumming dan Abu. Juga ada Diny Arishandy yang berperan sebagai Icha dan Rendi Yusa Ali sebagai Iccang.

Film produksi Finisia Production serta 786 Production dan Rumpi Entertainment ini disutradarai oleh Ihdar Nur. Nicki RV dan Mohit NV bertindak sebagai produser eksekutif.

Film Uang Panai 2 berkisah pada tokoh Tumming dan Abu yang hendak mengulang kesuksesan mereka membantu Anca (Ikram Noer) mencari uang panai untuk bisa melamar dan Risna (Nur Fadillah).

Kali ini, Tumming dan Abu sudah bergerak lebih jauh dengan mebentuk perusahaan konsultasi uang panai. Mereka menamakan perusahannya dengan sebutan Pattumbu’ (Perusahaan Ancha Tumming dan Abu).

Salah satu kliennya yakni Iccang yang pusing bagaimana caranya mengumpulkan uang panai sebanyak Rp 200 juta. Dari masalah inilah, cerita kekonyolan serta keluguan kedua konsultan itu dibangun menjadi konflik yang mengundang tawa.(*)