News

BMKG: Awal Musim Hujan di Sulsel Masih Lama

MAKASSAR, UNHAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar mencatat adanya pergeseran pola iklim di Sulawesi Selatan. Musim kemarau yang biasanya dimulai Juni, tahun ini baru berlangsung pada Agustus lalu. Kondisi ini menyebabkan mundurnya peralihan musim dan diperkirakan musim hujan baru akan masuk pada Desember mendatang.

Hingga pertengahan September, sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan, barat, dan timur masih berada pada periode musim kemarau. Sementara di wilayah utara, curah hujan relatif lebih tinggi sehingga cenderung lebih basah sepanjang tahun.

BMKG menyebut, keterlambatan musim kemarau ini dipicu oleh perubahan pola distribusi uap air dan kelembaban udara di wilayah Indonesia. Kondisi tersebut membuat musim kemarau baru dimulai pada bulan Agustus, lebih lambat dua bulan dari biasanya.

Fenomena ini jarang terjadi, meski pernah tercatat pada periode iklim sebelumnya. Pergeseran musim berpotensi menimbulkan dampak serius, terutama saat masa transisi yang rawan memunculkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.

"Kemarau kali ini memang datang terlambat, yang biasanya mulai Juni tapi baru terjadi Agustus. Jadi peralihan ke musim hujan juga mundur, dan kalau kita mengacu data klimatologi, wilayah selatan Sulawesi baru akan memasuki musim hujan di bulan Desember. Pada masa transisi, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir atau longsor cenderung meningkat, sehingga masyarakat perlu waspada," ujar Bimo, prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar.

Bimo berharap agar masyarakat selalu memperbarui informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini akibat perubahan iklim dan cuaca.(*)

Rahmatia & A Muhammad Syafrizal (UNHAS TV)