Sulsel

Manfaatkan Daun Kelor, Mahasiswa KKN Unhas Sulap Kelor Jadi Dawet Sehat Khas Desa Bira

BULUKUMBA, UNHAS.TV - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan program kerja inovatif dengan memperkenalkan inovasi Dawet Kelor yang menyasar kelompok ibu-ibu PKK Desa Bira.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 7 Agustus 2025, pukul 16.00 WITA, dengan penanggung jawab Maxima Helena Batlayeri dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP).

Program ini digagas berdasarkan potensi sumber daya alam Desa Bira, yang memiliki banyak pohon kelor. Selama ini, pemanfaatan daun kelor oleh masyarakat umumnya terbatas pada olahan sayur bening atau masakan bersantan.

Melihat kondisi tersebut, Tim KKN-T 114 berupaya menghadirkan diversifikasi olahan pangan berbasis kelor agar pemanfaatannya menjadi lebih variatif dan bernilai ekonomis.

“Selama ini yang saya lihat, pengolahan daun kelor hanya sebatas dibuat sayur bening ata disantan. Jadi, mungkin ini bisa menjadi inovasi baru jika diolah menjadi dawet.” ujar Maxima.

Lebih lanjut, Maxima mengungkapkan bahwa inovasi ini diharapkan dapat menjadi peluang lahirnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) baru di Desa Bira. 

“Saya berharap, ke depannya dapat muncul UMKM baru di Desa Bira. Seperti di Malino yang terkenal dengan cendol khasnya, Bira pun dapat memiliki sajian uniknya sendiri, yaitu dawet kelor,” tambahnya.

Keistimewaan inovasi ini terletak pada penggunaan daun kelor sebagai pengganti daun pandan untuk memberikan warna hijau alami pada dawet.

Selain menghasilkan warna yang menarik, daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang tinggi, sehingga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Bahkan, konsumsi kelor juga dinilai berpotensi membantu pencegahan stunting.

Melalui kegiatan ini, Tim KKN-T 114 berharap dapat memberikan alternatif pengolahan kelor yang lebih kreatif sekaligus membuka peluang pengembangan kuliner khas Desa Bira.

Dawet kelor diharapkan dapat menjadi ikon baru yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan dan bernilai jual bagi masyarakat. (*)