MAKASSAR, UNHAS.TV - Di tengah persaingan ketat masuk perguruan tinggi, Universitas Hasanuddin mencatat tren positif dalam daya tampung dan peminat tahun 2025.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof drg Muhammad Ruslin MKes PhD SpBM(K) pada program siniar Unhas Speak Up, Jumat (11/4/2025).
Prof Ruslin memaparkan bahwa total daya tampung Unhas tahun 2025 ini meningkat menjadi 11.748 kursi, naik dari 11.477 pada 2024 dan relatif stabil dibanding tahun 2023 yakni 11.761 kursi.
Kenaikan daya tampung di tahun 2025 ini diikuti disertai dengan lonjakan jumlah pendaftar, terutama pada program studi unggulan.
Pendidikan Dokter masih menjadi primadona, dengan jumlah pendaftar mencapai 1.579 peserta hanya dari jalur SNBP.
Diikuti oleh Fakultas Farmasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, serta program di bidang teknik seperti Teknik Informatika dan Teknik Pertambangan.
Tak hanya saintek, di rumpun sosial humaniora (soshum), tren jumlah peminat juga menunjukkan angka tinggi.
Program studi seperti Ilmu Hukum, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, dan Hubungan Internasional terus menjadi pilihan favorit.
Hal ini menunjukkan bahwa Unhas tidak hanya populer sebagai institusi pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia, tetapi juga menjadi pusat rujukan nasional untuk program-program studi strategis.
“Kami melihat ada keseimbangan minat antara saintek dan soshum. Ini positif karena menunjukkan bahwa mahasiswa Unhas akan datang dari berbagai latar belakang keilmuan, dan itu baik untuk dinamika akademik kampus ke depan,” jelas Prof. Ruslin.
Jalur Penerimaan Maba 2025
Kenaikan daya tampung ini juga selaras dengan kebijakan Unhas dalam membuka akses lebih luas melalui berbagai skema seleksi.
Penerimaan terbagi atas jalur nasional (SNBP dan UTBK), jalur mandiri berbasis UTBK dan Non-UTBK, hingga jalur afirmasi dan prestasi.
Bahkan, jalur khusus seperti kelas internasional, jalur kawasan timur Indonesia, dan jalur disabilitas semakin memperkuat posisi Unhas sebagai kampus yang inklusif dan berorientasi masa depan.
Lebih lanjut Prof Ruslin mengatakan, tren ini menunjukkan bahwa Unhas tidak hanya berhasil mempertahankan reputasi akademik, tapi juga terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global di bidang pendidikan tinggi. (*)
(Rizka Fraja / Unhas.TV)