Unhas Insight

Catatan dari Workshop Energi yang Digelar Unhas – Murdoch University

Oleh: Prof. Dr. Eng.. Adi Maulana, S.T, M.Phil*

Hari ini bertempat di Hotel Uunhas and Convention di Kampus Unhas Tamalanrea Makassar,(29/8/2024), Univesitas Hasanuddin berkerjasama dengan Murdoch University dari Australia, melaksanakan workshop yang sangat penting, yang bertemakan tentang “Low Carbon Building Material.” 

Judul dari workshop ini adalah “Knowledge Exchange for Energy Transition Technology: Technology, Governance, and Industry” yang disponsori oleh pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute.

Unhas sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, tentu saja memiliki salah satu misi yang penting, yakni mengawal transisi energi. Murdoch University adalah salah satu  entitas “leading” di Australia, terutama ketika berbica tentang energi transisi, sustainable development goals dan lain lain. 

Workshop ini sangat penting. Tidak banyak yang membicarakan low carbon building material atau material-material yang digunakan untuk bangunan- bangunan yang berasal dari material yang memiliki karbon yang rendah. 

Workshop ini selain dihadiri oleh para ahli dari Universitas Hasanuddin, dan Murdoch University, juga ahli dari BRIN, Universitas Mataram, dan juga beberapa ahli dari dunia usaha dan dunia industri. 

Dalam Workshop ini kita nanti akan membicarakan, bukan hanya tentang inovasi, tapi juga tentang tata kelola, kemudian regulasi, tantangan dari pada regulasi-regulasi tentang low carbon building material ini di indonesia.

Kita tahu bersama bahwa low carbon bulding material itu kemudian nanti diharapkan memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk penurunan emisi CO2, tidak banyak yang mengetahui bahwa building material atau material bangunan berkontribusi terhadap 40% emisi gas CO2. 

Kita harapkan dengan adanya workshop ini, yang nantinya akan membahas material-material apa saja yang dapat digunakan yang low carbon, yang nantinya akan menurunkan emisi CO2. 

Seperti apa? Seperti penggunaan flying ash atau abu hasil dari pembakaran dalam industri batu bara, atau industri semen, material-material sisa atau limbah-limbah sisa, kemudian di Sulawesi itu banyak sekeli limbah sisa dari perusahaan-perusahaan nikel. Kita ketahui bahwa Sulawesi ini merupakan pulau penghasil nikel terbesar didunia. 

Material-material sisa hasil dari proses pengelolaan nikel itu menjadi slag dan menjadi limbah, dan itu salah satu yang nanti kita manfaatkan sebagai material yang ramah lingkungan, dan nanti akan berkontribusi terhadap penurunan dari pada CO2. 

Material-material slag dari pengelolaan nikel tersebut bisa dibuat menjadi paving block kemudian bisa dibuat sebagai bahan untuk beton, bangunan dan lain sebagainya.

Workshop ini menjadi penting karena kita tidak hanya membahas mengenai inovasi kemudian regulasi, tapi kita juga melakukan kunjungan ke industri yaitu WICA beton dan Kalla Beton. Nantinya kita akan berdiskusi dengan mereka bagaimana pemanfaatan dan bagaimana dari sisi profit dan bisnis itu sejauh mana sebenarnya pemanfaatan limbah-limbah atau low carbon building material ini kedepan. 

Tentunya, workshop ini akan ada kelanjutannya, juga implementasinya, yang diharapkan akan menjadi rujukan bagi penelitian, bagi dunia usaha dan industri, juga bagi kalangan akademisi yang membicarakan mengenai low carbon building materials.

Workshop ini akan dilangsungkan selama dua hari. Hari ini adalah pembukaan. Tadi saya atas nama Wakil Rektor Universitas Hasanuddin membuka acara ini dengan resmi, dihadiri oleh Todd Dias yang merupakan Consulate General Australia di Makassar, kemudian dihadiri juga oleh Jacqueline yang merupakan perwakilan dari Murdoch University. 

Besok akan ada diskusi panjang dengan para expert untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan penerapan, tata Kelola, kemudian inovasi teknologi governance dan industri dalam bidang low carbon building material. 

Tentu saja kita berterima kasih kepada semua pihak yang membuat acara workshop ini berhasil dilakukan pada hari ini di Unhas. Kita berharap workshop ini kemudian nanti akan memberikan referensi, menghasilkan beberapa rekomendasi-rekomendasi yang kemudian akan menjadi rujukan dalam hal penerapan low carbon building material. 

Sekali lagi kami mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya kerja sama antara Murdoch University dengan Unhas dalam bidang low carbon building material ini. Kerja sama ini akan semakin menempatkan Unhas sebagai leading university bukan hanya di Indonesia tapi juga di regional yang sangat corcern terhadap sustainable development goals. 

Kita pun akan dikenal concern terhadap global warming dan kemudian energi transisi untuk kemudian mencapai apa yang kita sebut dengan zero net emission. 


*Penulis adalah Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis