Pendidikan

Cegah Hoaks, Mahasiswa KKNT 114 Unhas Gelar Literasi Media di Desa Talumae Sidrap

SIDRAP, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 114 yang tergabung di Posko Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), menggelar program kerja edukatif bertema literasi media, di Kantor Desa Talumae, Kamis (17/7/25).

Program ini berupa workshop yang bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Talumae agar mampu membedakan antara berita hoaks dan fakta. Koordinator pelaksana yang juga Koordinator Desa (Kordes) Talumae, Zulkarnaen Jumar Taufik, menyebut program itu dipilih karena maraknya penyebaran informasi yang tidak benar (hoaks) di media sosial, terutama di kalangan orang tua yang merupakan pengguna aktif namun belum memahami cara menyaring informasi.

"Melalui workshop ini, kami ingin membekali warga Desa Talumae agar lebih cerdas bermedia, dan tidak mudah mempercayai maupun menyebarkan informasi yang belum terverifikasi", ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi itu.

Mereka dibekali materi dasar terkait pemahaman literasi media, pentingnya kemampuan literasi di era digital, serta definisi dan ciri-ciri dari berita hoaks dan berita fakta yang disampaikan secara interaktif.

Bahkan, warga yang hadir ditampilkan empat contoh berita yang beredar di media sosial. Mereka diminta untuk menganalisis dan menentukan apakah berita tersebut termasuk hoaks atau fakta. 

"Iya, jadi ada sekitar empat contoh berita yang diberikan, kemudian mereka menentukan apakah itu fakta atau hoaks. Jawaban mereka ditempelkan pada kertas karton yang sudah disiapkan", ujar Zul, sapaan akrab mahasiswa itu.

Salah satu peserta, Ilham Rasyid, menyebut workshop ini sangat membantu masyarakat Desa Talumae dalam menganalisis informasi ataupun berita yang beredar khususnya di media sosial.

"Kegiatan ini sangat memberi edukasi masyarakat Talumae apalagi kita tahu perkembangan media sosial yang pekat sehingga perlu ada pemahaman tentang berita berita yang jelas dan fakta," terang Kepala SDN 1 Mojong itu.

Diakui Ilham, jika ada perubahan yang dirasakan setelah workshop ini dan lebih mampu membedakan antara keduanya. "Saya yakin ada perubahan yang kami rasakan, khususnya pada kebijakan menggunakan media sosial", lanjutnya.

Tim KKN-T juga memberikan pre-test dan post-test berisi 16 butir soal kepada peserta. Hasil perbandingan dari dua tes ini dijadikan indikator keberhasilan program, menunjukkan sejauh mana peningkatan pemahaman masyarakat setelah mengikuti workshop.

Pelaksanaan workshop literasi media ini juga bersamaan dengan pelaksanaan seminar program kerja dari mahasiswa KKN IAIN Pare-Pare yang juga berposko di Desa Talumae.

Ke depannya, mahasiswa KKNT Unhas berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik kesadaran digital di kalangan masyarakat desa, khususnya dalam menyikapi banjir informasi di media sosial. Warga tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi penyaring dan penyampai informasi yang benar.

"Kami berharap setelah kegiatan ini, masyarakat Desa Talumae lebih bijak dalam menggunakan media sosial, dan meneruskan edukasi ini dilingkungan sekitarnya", tutup Zul.(*)