News

Danlanud Hasanuddin Pimpin Panen Jagung Hibrida, Hasilkan 349 Ton Jagung

MAROS, UNHAS.TV — Jelang peringatan ke-78 Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, Pangkalan Udara (Lamud) Sultan Hasanuddin melaksanakan panen jagung hibrida di lahan seluas 200 hektar di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Rabu (2/7/2025).

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Arifaini Nur Dwiyanto MHan bersama jajaran instansi terkait berbaur dengan masyarakat tani setempat ikut memanen jagung itu sebagai bagian dari upaya mendukung program Asta Cita pemerintah, khususnya bidang ketahanan pangan.

Marsma TNI Arifaini menyampaikan Hari Bhakti TNI Angkatan Udara merupakan momentum penting dalam sejarah pengabdian TNI AU yang mencerminkan nilai-nilai pengorbanan, kebersamaan, serta semangat pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Hari Bhakti TNI AU bukan hanya momen mengenang perjuangan para pendahulu, tetapi juga refleksi semangat rela berkorban dan dedikasi. Melalui panen ini, kami ingin menunjukkan bahwa TNI Angkatan Udara hadir bersama rakyat, membangun dari sektor strategis, salah satunya pertanian," ujar Marsma TNI Arifani.

Ia menambahkan, panen jagung yang dilakukan hari ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Hari Bhakti TNI AU di tahun 2025. Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara, kegiatan ini juga menjadi kontribusi nyata Lanud Sultan Hasanuddin dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kami memulai rangkaian Hari Bakti ini dengan mengimplementasikan nilai-nilai fundamental Hari Bakti TNI AU melalui panen jagung. Ini adalah wujud nyata peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam rangka ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi keluarga,” jelasnya.

Dari total lahan seluas 200 hektar, sebanyak 53 hektar berhasil dipanen pada hari ini Rabu, 2 Juli 2025 . Jagung yang ditanam adalah jenis hibrida Bisi 18, yang memiliki masa panen sekitar 115 hari. Hasil panen dari lahan ini mencapai 6,6 ton per hektar, sehingga total produksi dari lahan yang dipanen mencapai sekitar 349,8 ton.

Selain menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, jagung hibrida ini juga memiliki potensi untuk diolah sebagai bahan pangan maupun pakan ternak. Marsma TNI Arifaini menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya terbatas pada panen, tetapi juga mencakup edukasi dan pendampingan terhadap petani.

"Kami melakukan pendampingan kepada petani, mulai dari penyediaan bibit, pelatihan teknik penanaman, hingga membantu proses pemasaran. Ini bagian dari komitmen kami agar hasil pertanian bernilai lebih tinggi dan memberikan manfaat maksimal bagi petani," ujarnya.

Hari Bhakti TNI AU awalnya bernama Hari Berkkabung AU RI yang diperingati tiap tanggal 29 Juli. Tanggal ini mengacu pada peristiwa serangan balasan Angkatan Udara Indonesia melalui tiga kadet penerbang TNI AU: Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo Sigit.

Menggunakan pesawat Guntei dan dua pesawat Cureng, mereka berhasil mengebom markas Belanda di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang pada pagi buta.

Sore harinya, Belanda membalas serangan itu dengan menggunakan dua pesawat P-40 Kitty Hawk dan menembak pesawat Dakota VT-CLA yang hendak mendarat di lapangan terbang Maguwo setelah terbang dari Singapura.

Pesawat bantuan dari Palang Merah Malaya itu pun jatuh ke tanah dan sayap pesawat menghantam pohon dan terburai hingga ke pematang sawah desa. Sejumlah awak pesawat gugur. Mereka adalah Alexander Noel Costantine (pilot kebangsaan Australia), Ny AN Constantine, Roy Hazelhurst (co pilot), Bhida Ram (juru teknik), Komodor Muda Udara Prof Dr Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A Adisutjipto, Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo, Zainal Arifin. Satu-satunya penumpang yang selamat adalah Abdulgani Handonotjokro.(*)

Rahmatia (Unhas TV)