MAKASSAR, UNHAS.TV - Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mulai berdampak ke seluruh sektor, termasuk dunia pendidikan tinggi.
Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ikut merasakan imbas kebijakan tersebut.
Kepala Departemen Ilmu Pemerintahan Unhas, Dr A Lukman Irwan SIP MSi mengatakan tantangan yang dihadapi Unhas saat ini bukan hanya soal menipisnya anggaran, tetapi juga bagaimana strategi dan prioritas kegiatan harus dirombak agar roda tridarma perguruan tinggi tetap berjalan.
“Unhas sebagai institusi turut merasakan dampak dari efisiensi anggaran ini. Ada banyak rencana kegiatan yang perlu disesuaikan,” ujarnya.
Menurut Lukman, kebijakan efisiensi ini justru menjadi momentum bagi Unhas untuk lebih selektif dalam memilih program yang berdampak langsung terhadap kapasitas institusi.
Ia menegaskan bahwa aset, sumber daya manusia, dan jejaring kerja sama nasional maupun internasional harus dioptimalkan.
"Institusi pendidikan harus benar-benar merelokasi anggaran yang bisa ditunda, dan memfokuskan belanja pada sektor yang mendukung akreditasi seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," jelas Lukman.
Ia menambahkan bahwa gelombang efisiensi nasional ini bukan hanya soal penghematan, tetapi menjadi panggilan untuk mempercepat inovasi dan kemandirian institusi.
“Ini saatnya bagi Unhas untuk mengubah tantangan menjadi lompatan besar ke arah kemandirian dan penguatan tridarma perguruan tinggi,” pungkasnya. (*)
(Rizka Fraja / Unhas.TV)