BULUKUMBA, UNHAS.TV - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) menginisiasi program inovatif bertajuk “Gerakan Jagung Berdaya” di Desa Bulolohe, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Rabu (23/7/2025).
Program ini merupakan bagian dari upaya konkret mahasiswa dalam mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting melalui pemanfaatan komoditas lokal, khususnya jagung.
Kegiatan berlangsung di rumah Kepala Desa Bulolohe dan dihadiri oleh masyarakat, terutama para ibu yang tergabung dalam organisasi PKK desa.
Antusiasme warga terlihat tinggi sepanjang pelaksanaan kegiatan, yang berfokus pada pelatihan pengolahan jagung menjadi produk bernilai ekonomi dan gizi tinggi.
Program ini digagas mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Unhas Atika Putri Damayanti. Atika menjelaskan jagung melimpah di Desa Bulolohe memiliki potensi besar untuk dikembangkan, tidak hanya sebagai bahan konsumsi mentah, tetapi juga sebagai produk olahan yang bernilai tambah.
“Saya berharap hasil pertanian jagung yang melimpah di desa ini dapat dimanfaatkan dan diolah terlebih dahulu agar memiliki nilai tambah ekonomi.
"Dengan demikian, jagung tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk mentah, tetapi juga bisa menjadi produk bernilai ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat,” ungkap Atika.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN mendemonstrasikan tiga bentuk olahan utama dari jagung, yaitu; Rambut jagung diolah menjadi teh herbal yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan, Biji jagung dijadikan susu jagung sebagai alternatif minuman bergizi, Ampas susu jagung dimanfaatkan kembali menjadi nugget jagung sebagai produk camilan bergizi.
Ketiga produk ini dinilai mudah dibuat, bergizi, serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis lokal.
Mahasiswa KKN juga menyampaikan harapan agar pengolahan berbasis sumber daya lokal ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan gizi, terutama stunting yang masih menjadi isu krusial di pedesaan.
Ketua PKK Desa Bulolohe, Andi Darmawan, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai bahwa kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.
“Program kerja ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. Selain itu, bahannya juga mudah didapatkan di sekitar, khususnya di lahan milik warga desa. Hasil olahan produknya juga memiliki potensi untuk dipasarkan melalui UMKM dengan membawa nama Desa Bulolohe,” ujarnya.
Melalui Gerakan Jagung Berdaya, mahasiswa KKN Tematik Unhas tidak hanya memperkenalkan inovasi produk pangan, tetapi juga mendorong masyarakat desa untuk lebih kreatif dan mandiri dalam memanfaatkan potensi alam sekitar.
Program ini menjadi langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan, peningkatan kualitas gizi keluarga, dan pencegahan stunting secara berkelanjutan di wilayah pedesaan. (*)