Hasan Hamido

UNHAS.TV – Hasan Hamido SPd, MSi, adalah sosok yang menikmati dunia pendidikan dan politik sebagai bagian dari kehidupannya. Bagi calon anggota legislatif DPRD Sulsel dari Partai Gelora di Daerah Pemilihan 2 Sulawesi Selatan, pendidikan dan politik adalah dua hal yang tidak terpisahkan.

Menurut pendiri sekolah Islam terpadu Ar Rahmah Makassar, dunia pendidikan butuh kebijakan-kebijakan dan lahirnya kebijakan itu ada di dunia politik. “Jadi ini sepaket, mirip suami istri,” kata Hasan Hamido.

Ketertarikannya pada dunia pendidikan dan politik berdasar pada masa kecilnya yang bersekolah di dunia kategori sekolah. Masa SD dan SMP di sekolah umum, lalu masuk ke Madrasah Aliyah Makassar.

Tahun 1991, ia diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Makassar, sekarang bernama Universitas Negeri Makassar (UNM).

Setelah itu ia lebih giat di dunia pendidikan namun pada tahun 1998 ia memutuskan terjun ke dunia politik praktis hingga kini. Sebagai calon anggota legislatif yang berjuang mendapat dukungan masyarakat Kecamatan Panakkukang, Manggala, Tamalanrea dan Kecamatan Biringkanaya di Kota Makassar, fokus utamanya jika terpilih tetaplah pendidikan.

Hasan berpendapat, sejatinya dunia politik dan dunia pendidikan bukanlah sesuatu yang kontradiktif. Dunia pendidikan dan politik dapat saling mengisi, menopang, dan melengkapi. Dengan menjadi anggota legislatif, ia yakin dapat mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan yang peduli pendidikan demi kebaikan generasi mendatang.

Ia menilai, perjuangan demi kebaikan masyarakat akan sangat beda jika berada di luar lembaga legislatif dan di dalam lembaga legislatif. “Jika berada di legislatif, akan lebih mudah menghasilkan peraturan daerah. Kami juga lebih mudah mengawasi program-program yang sedang berjalan,” katanya.

Menurut mantan Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Makassar, massifnya informasi bohong (hoaks) yang beredar saat ini menjadi tantangan besar dunia pendidikan. Meski ini menjadi tanggung jawab langsung orangtua, tetapi peran lembaga pendidikan sangatlah penting.

Peredaran informasi palsu yang disertai dengan pesan-pesan yang bisa merusak nilai-nilai luhur, dapat merusak tumbuh kembang anak bangsa.

Sebagai Direktur Sekolah Islam Terpadu (SIT) Ar Rahmah Tamalanrea, Makassar, Hasan menerapkan tiga karakter penting dalam mendidik anak. Tiga karakter itu bagaimana menciptakan anak yang religius, pintar dan cerdas, dan bisa berkolaborasi. “Banyak anak yang cerdas tapi susah bisa berkolaborasi dengan orang lain,” ujarnya.

Kini, di Pemilu 2024, Hasan Hamido berjuang melalui rumah baru, Partai Gelora. Sebelumnya, ia banyak berjuang melalui PKS. Kepindahannya pada rumah baru atas ketertarikannya pada semangat yang diusung oleh Partai Gelora: semangat kolaborasi.

Partai Gelora juga sesuai dengan minatnya pada dunia pendidikan. Ia sangat setuju dengan prinsip perjuangan Partai Gelora yaitu “Gelora Menang, Kuliah Gratis”. Perjuangan mewujudkan pendidikan gratis hingga sarjana adalah jalan terbaik agar cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 bisa diwujudkan.

“Karenanya, Partai Gelora sangat sadar bahwa untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas, maka perlu dimulai dari komitmen partai. Memenangkan Partai Gelora tidak hanya keberuntungan bagi partai tetapi juga keberuntungan publik dan anak-anak di masa depan,” ujarnya.(uswa)