Polhum

Pengungsi Luar Negeri di Makassar Diminta Tidak Berkeliaran Selama Pemilu 2024

Sosialisasi Pemilu di Rudenim Makassar

UNHAS.TV - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar bersama Satuan Tugas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (Satgas PPLN) Kota Makassar menggelar dialog dan sosialisasi dengan pengungsi luar negeri yang berada di Kota Makassar, Rabu (7/2/2024).

Kegiatan ini untuk memberikan informasi dan imbauan kepada pengungsi terkait Pemilu 2024 yang akan digelar 14 Februari 2024.

Dialog dan sosialisasi ini diikuti sekitar 50 pengungsi luar negeri dari berbagai negara seperti Afghanistan, Somalia, Sudan dan lain-lain. Mereka tinggal di beberapa akomodasi yang disediakan oleh International Organization for Migration (IOM) Makassar, seperti Bugis House, Pondok Kirani, Pondok Reski Jaya, Pondok Elite B, Pondok Rere, Pondok Pelangi, 155 B dan 155 D.

Selain Rudenim Makassar dan Satgas PPLN Kota Makassar, kegiatan ini juga melibatkan Satuan Intelijen dan Keamanan (Sat Intelkam) Polrestabes Kota Makassar, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, dan IOM Makassar. Masing-masing pihak memberikan materi dan penjelasan sesuai dengan bidangnya.

Kepala Rudenim Makassar Atang Kuswana SH menyampaikan data terkini pengungsi luar negeri di Makassar. Menurutnya, terdapat 1.001 pengungsi yang tersebar di 20 Community House (CH). Sebagian sudah mendapatkan kesempatan berangkat ke negara ketiga, yaitu sebanyak 377 orang selama tahun 2023 dan 28 orang sejak Januari 2024.

Atang mengimbau kepada seluruh pengungsi untuk tidak melaksanakan kegiatan di luar CH masing-masing pada saat Pemilu berlangsung. "Diimbau agar tetap di dalam CH, jangan tergoda tawaran pihak tertentu dengan iming-iming sejumlah uang karena akan berakibat fatal terhadap pengungsi luar negeri itu sendiri," ujarnya.

Kepala Kesbangpol Kota Makassar Andi Bukti Djufrie SP, MSi, mengingatkan kepada pengungsi untuk mematuhi aturan dan tata tertib yang telah dikeluarkan pemerintah Indonesia. Ia juga meminta pengungsi menghargai adat istiadat yang berlaku di wilayah Makassar dan tidak menimbulkan pertikaian dengan masyarakat lokal.

Andi juga menekankan agar pengungsi tidak terlibat dalam Pemilu, baik sebagai pemilih maupun sebagai calon. "Pada saat pesta demokrasi, jangan terlibat dalam Pemilu. Tetap tinggal di masing-masing CH untuk menghindari kejadian yang berpotensi memprovokasi untuk memilih," katanya.

Perwakilan dari Sat Intelkam Polrestabes Kota Makassar, Aipda Ilhamsyah, menginformasikan bahwa kepolisian akan meningkatkan pengamanan selama Pemilu berlangsung. Ia mengingatkan kepada pengungsi untuk tidak melakukan aksi demo seperti yang pernah terjadi pada 29 Januari 2024.

"Kepolisian RI khususnya Polrestabes Makassar mengingatkan kepada pengungsi untuk mengikuti aturan yang berlaku. Berharap saling menghormati agar tidak terjadi perselisihan antar sesama pengungsi maupun warga lokal,” tuturnya.

Siti Khadijah dari IOM Makassar yang mewakili seluruh pengelola akomodasi pengungsi mengimbau kepada pengungsi untuk tetap tinggal di CH masing-masing pada 14 Februari 2024. Apabila ada keperluan, ia menyarankan agar dilakukan sehari sebelumnya. Ini untuk menghindarkan pengungsi dari kericuhan yang mungkin terjadi selama Pemilu berlangsung.

"Kami dari IOM Makassar berharap pengungsi dapat mengikuti arahan dari pihak-pihak yang terkait. Kami juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kota Makassar, yang telah memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi selama ini," ucapnya.

Dialog dan sosialisasi ini berlangsung lancar. Para pengungsi telah menerima imbauan yang diberikan. Mereka juga berharap agar dapat segera mendapatkan solusi permanen untuk masa depan mereka.(Husnaeni/Syaiful)