Internasional

Mahasiswa Unhas Asal Palestina Sudah 2 Minggu Terputus Komunikasi dengan Keluarga

MAKASSAR, UNHAS.TV – Sudah dua minggu lebih dr Hanadi YM Shaheen, mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) asal Palestina putus komunikasi dengan keluarganya di Palestina.

Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya jeda komunikasi biasa. Tapi bagi Hanadi yang kini melanjutkan studi di Unhas, putus komunikasi ini membuatnya penuh cemas. Sebab, seperti diketahui, Gaza, Palestina saat ini tengah mendapat serangan dari Israel.

“Saya dan keluarga sudah dua minggu lebih tidak bisa berkomunikasi. Tidak ada listrik. Tidak ada jaringan seluler. Saya hanya bisa berdoa,” ujar Hanadi di sela acara pemberian beasiswa  AAS Foundation di Gedung rektorat Unhas, Selasa (8/7/2025).

Perang di Gaza telah mengubah banyak hal. Bukan hanya gedung-gedung yang runtuh, tetapi juga jarak antar manusia yang kian renggang karena komunikasi yang terputus total.

Bahkan sekadar menanyakan “Apa kabar?” kini menjadi kemewahan yang tak bisa dinikmati oleh warga Palestina di luar negeri.

Sebagai dokter lulusan terbaik dan kini melanjutkan pendidikan di Indonesia, Hanadi tak hanya menanggung beban akademik. Ia juga memikul rasa kehilangan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

“Situasi di Gaza sangat sulit. Makanan, air bersih, layanan kesehatan—semuanya terbatas. Tapi saya tidak bisa berhenti berharap,” ungkapnya.

Hanadi bukan hanya mahasiswa. Ia adalah simbol dari bagaimana perjuangan bisa mengambil bentuk yang tenang tapi tegar.

Dari ruang kelas di Makassar, ia terus menyuarakan harapan, membangun kekuatan, dan menolak lupa bahwa di tanah kelahirannya, ada banyak jiwa yang masih bertahan dengan setengah nafas.

(Andi Putri Najwah / Muhammad Syaiful / Unhas.TV)