MAKASSAR, UNHAS.TV - Hasan Nasbi secara resmi mengundurkan diri sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) sejak 21 April 2025. Pengunduran diri itu ia dokumentasikan melalui video yang diunggah oleh akun Instagram @totalpolitikcom, Selasa (29/4/2025).
"Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 ini adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di kantor komunikasi kepresidenan. Itu sebabnya hari itu diabadikan, saya meminta adik-adik dari Total Politik untuk mendokumentasikan aktivitas terakhir saya," ucapnya pada video sepanjang empat menit itu.
Hasan Nasbi menegaskan, sudah menandatangani surat pengunduran diri untuk ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Hasan Nasbi juga menegaskan bahwa keputusannya untuk mundur dari Kantor Komunikasi Kepresidenan atas pertimbangan yang sudah matang, tidak terburu-buru, dan tidak emosoional.
Setelah mundur dari jabatan itu, Hasbi mengibaratkan akan keluar dari lapangan permainan dan memilih duduk di kursi penonton. Ia pun menyebut bahwa setelah lepas dari jabatan itu, maka ia tidak akan jauh dari dunia politik dan pemerintah.
Presiden Prabowo Subianto memilih Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) sejak 21 Oktober 2024. Kantor ini berada di bawah koordinasi menteri koordinator bersama Jaksa Agung, Kepala BIN, Kepala Staf Kepresidenan, dan Sekretaris Kabinet.
Nama Hasa Nasbi sempat heboh di media melalui ucapannya "dimasak aja" ketika dimintai tanggapan mengenai teror pengiriman kepala babi ke kantor Majalah TEMPO, Maret lalu.
Presiden Prabowo Subianto rupanya ikut gerah karena ucapan itu memunculkan sejumlah kritik kepada Kantor Komunikasi Kepresidenan. Prabowo menyebut cara Hasan Nasbi menanggapi pertanyaan dengan ucapan "dimasak saja" sebagai tindakan teledor.
"Masalah salah ucap, tim saya kan orang orang baru dalam pemerintahan, banyak orang baru di pemerintahan. Sebagian menteri-menteri yang senior ada yang dari kabinet lama, tapi banyak yang baru, jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap," ujar Prabowo ketika bertemu dengan tujuh pemimpin redaksi di Jakarta, 6 April 2025, pekan lalu.(*)